• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, October 15, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Hoaks Harimau Jawa di JLS Blitar dan Cerita Pembantaian Rampogan Macan  

ditulis oleh Editor
18/04/2024
Durasi baca: 2 menit
550 17
0
Hoaks Harimau Jawa di JLS Blitar dan Cerita Pembantaian Rampogan Macan  

Hoaks Harimau Jawa di JLS Blitar dan Cerita Pembantaian Rampogan Macan . (foto/istimewa)

Bacaini.id, BLITAR – Seekor harimau Jawa (panthera tigris sondaica) tiba-tiba muncul di kawasan Jalur Lintas Selatan (JLS) Kabupaten Blitar Jawa Timur. Kabar yang dilengkapi dengan rekaman video raja hutan itu, sontak viral di media sosial.

Pengunggah video harimau Jawa yang menghebohkan itu diketahui bernama Tulus Rianto (53) warga Dusun Krajan Desa Tambakrejo Kabupaten Blitar. Saat ini yang bersangkutan telah dimintai keterangan aparat kepolisian.

Aparat Polsek Wonotirto Kabupaten Blitar memastikan kabar munculnya harimau Jawa di kawasan JLS adalah hoaks atau kabar bohong. Pengunggah video juga telah diminta melakukan klarifikasi.

“Sudah kami pastikan bahwa itu adalah hoaks, pengunggah video sudah kami mintai keterangan dan mengakui itu palsu atau tidak benar,” ujar Kapolsek Wonotirto AKP Supriadi kepada wartawan Kamis (18/4/2024).

Kabar tentang munculnya harimau Jawa di kawasan JLS diketahui relatif mudah dipercaya, yakni utamanya oleh masyarakat Blitar Raya. Kenapa demikian? Hal itu terkait erat dengan kawasan hutan Blitar selatan yang tersohor sebagai markas atau kerajaan harimau.

Terutama di wilayah Lodoyo, Kecamatan Sutojayan yang selama ini dikenal sebagai habitat berkembang biaknya harimau Jawa. Sejumlah sumber menyebut, tingginya populasi harimau di belantara Lodoyo Blitar sudah terkenal seantero pulau Jawa.

Penyusutan populasi harimau Jawa berlangsung pasca tahun 1860, yakni pada saat tradisi Rampogan Macan bergeser ke Jawa Timur. Sebelumnya tradisi Rampogan Macan dan Sima Mahesa diketahui berpusat di wilayah Yogyakarta.

Rampogan Macan merupakan tradisi masyarakat Jawa membinasakan harimau di dalam gelanggang pertempuran yang tidak seimbang. Di arena itu raja rimba yang menakutkan, dibantai.

Digambarkan bagaimana harimau dilepas ke tengah barisan laki-laki pilihan atau gandek yang terdiri dari 3-4 lapis barisan dengan formasi melingkar. Pada tangan mereka terhunus tombak panjang dengan posisi mengepung.

Di Jawa Timur, tradisi Rampogan Macan berlangsung di alun-alun Blitar dan Kediri. Pemerintah kolonial Belanda mendukung tradisi Rampogan Macan lantaran harimau dianggap sebagai hama yang harus ditumpas.

Imbasnya banyak harimau yang berasal dari hutan Lodoyo Blitar mati terbunuh. Sejarawan asing Peter Boomgard dalam Death to The Tiger menyebut, merosotnya jumlah harimau akibat populasi yang berkurang.

“Pada periode 1830-1860, jumlah harimau yang mati setiap tahun mencapai rata-rata 1.250 ekor. Pada tahun 1900, jumlah yang dibunuh dalam tradisi Rampogan Macan sebanyak 400 ekor”.

Seiring terus berkurangnya jumlah populasi harimau Jawa, yakni bahkan menuju punah, mulai tahun 1923 Rampogan Macan sebagai tradisi masyarakat Blitar dan Kediri menghilang dengan sendirinya

Dari sejumlah sumber yang dihimpun, pada tahun 1976, jumlah harimau Jawa hanya tersisa 3-5 ekor dan semuanya bertempat di suaka alam Meru Betiri, Jember, Jawa Timur. Mulai tahun 1980an, populasi harimau Jawa diasumsikan punah dan keberadaanya sulit dijumpai. 

Namun kendati demikian, folklor atau cerita tutur mayarakat Blitar tentang keangkeran hutan Lodoyo dengan harimaunya, hingga kini masih terjaga dengan baik.

Penulis: Solichan Arif   

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: harimau jawaharimau Jawa punahhoaksJLS Blitarkolonial Belandatradisi rampogan macan
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Temuan ulat di MBG Trenggalek

Temuan Ulat di Menu MBG Trenggalek Bukan Pertama Kali

Trans7 Minta Maaf ke Lirboyo, Pengasuh Minta Chairul Tanjung Datang Sendiri

Trans7 Minta Maaf ke Lirboyo, Pengasuh Minta Chairul Tanjung Datang Sendiri

Gencatan senjata di Gaza

Hamas dan Israel Saling Bertukar Sandera

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15592 shares
    Share 6237 Tweet 3898
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16622 shares
    Share 6649 Tweet 4156
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2925 shares
    Share 1170 Tweet 731
  • Puting Beliung Terjang Stadion Blitar, Kadispora: Kerugian Rp1,5 M

    565 shares
    Share 226 Tweet 141
  • Wawali Blitar Ngambek: Kok Saya Tak Diajak Rembugan Soal Mutasi?

    605 shares
    Share 242 Tweet 151

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist