Bacaini.ID, KEDIRI – Pj Wali Kota Kediri Zanariah pimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yang bertempat di Grand Panglima Resto, Selasa (19/11).
Pada tahun ini sasaran inflasi nasional berada pada angka 2,5% ± 1%. Jika dilihat dari kondisi inflasi provinsi dan kab/kota bulan Oktober 2024, menunjukkan bahwa Kota Kediri termasuk dalam 10 kota dengan inflasi terendah se-Indonesia dengan inflasi year to year sebesar 0,91%. Pj Wali Kota Kediri menjelaskan bahwa capaian inflasi terendah itu berhasil diraih berkat komitmen dalam pengendalian inflasi, diantaranya monitoring dan pencatatan harga harian komoditas, operasi pasar, bazar pangan murah Ramadan, penyaluran bantuan pangan, gerakan pangan murah, koordinasi TPID, toko TPID keliling, sekolah peduli inflasi, PKK Sigap (Solutif Mengelola Bahan Pangan), balik gratis, bus sekolah gratis dengan Bus Satria, serta sosialisasi hilirisasi bahan pangan.
Pada pengendalian inflasi ini, ada beberapa arahan yang disampaikan oleh Kementrian Dalam Negeri, Zanariah menjelaskan bahwa kabupaten/kota untuk memastikan ketersediaan stok/pasokan secara rutin, serta melakukan analisis prediksi kenaikan / penurunan harga bahan pangan pokok. Lalu perlu percepatan realisasi impor bahan baku pakan, untuk mengatasi permasalahan pakan ternak. Perlu antisipasi dampak bencana yang disebabkan kondisi cuaca terhadap produksi pertanian di daerah pemda agar berkoordinasi dengan BMKG. Kemudian lebih merinci jenis komoditas yang mengalami kenaikan dan penurunan harga per hari dan mingguan. Perlu juga menetapkan target penurunan harga komoditas yang di atas het/hap. Melakukan rekonsiliasi data, mengintegrasikan data-data, sehingga bisa mengintervensi secara tepat. “Serta terakhir, Kemendagri terus mendorong pemda melakukan Rakor atau Analis Evaluasi (ANEV) pengendalian inflasi daerah, pengalokasian anggaran untuk mengendalikan inflasi, mengambil langkah lebih proaktif dalam pengendalian inflasi daerah yang berbasis data dengan berkoordinasi dengan BPS dan KPWBI Kediri serta memperhatikan hasil Indeks Perkembangan Harga (IPH), dan identifikasi penyebab kenaikan harga barang/jasa,” terangnya.
Dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) 2024 yaitu Natal sekaligus tahun baru tahun 2025. Zanariah mengungkapkan bahwa TPID Kota Kediri akan melaksanakan beberapa kegiatan yang pertama, monitoring harga yang dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk dipublish di Siskaperbapo dan portal Siasat (siaga inflasi aman terkendali). Kedua, penandatanganan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga antara lain asosiasi petani cabai Kebupaten Kediri (komoditas cabai), asosiasi penangkaran bawang merah Kabupaten Nganjuk (komoditas bawang merah), CV Siti Oetomo (komoditas beras), UD Arva Bintang Jaya (komoditas telur ayam ras), UD Hatari (komoditas minyak goreng), UD Jatayu (komoditas gula pasir).
Pj Wali Kota Kediri melanjutkan kegiatan pengendalian inflasi dalam menghadi HBKN yang ketiga, yakni pelaksanaan Operasi Pasar Nataru yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 – 13 Desember 2024. Komoditas yang dijual yaitu beras, gula pasir, minyak goreng, telur ayam ras dan komoditas lain yang mungkin dibutuhkan, melibatkan pihak ketiga yang telah dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasamanya. Serta terakhir, melaksanakan sosialisasi belanja bijak dan stop boros pangan melalui pemasangan baliho dan talkshow di radio. Agar masyarakat tidak panic buying menjelang Natal dan Tahun Baru 2025.
“Tentunya kita semua berharap, High Level Meeting TPID ini akan menjadi forum yang produktif, di mana seluruh tim dapat saling bertukar pikiran, bersama-sama mencari solusi serta memperkuat kolaborasi guna mencapai target-target yang telah disepakati bersama,” tutupnya.
Di akhir acara, juga dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama TPID dengan pihak ketiga yakni Asosiasi Petani Cabai Indonesia Kabupaten Kediri, Asosiasi Penangkaran Benih Bawang Merah Kabupaten Nganjuk, CV Siti Oetomo, UD Arva Bintang Jaya, UD Hatari dan UD Jatayu. Selain itu ada penyerahan mockup kepada pemenang Implementasi Urban Farming PKK Sigap (Solutif Mengelola Bahan Pangan) yang dilaksanakan oleh KPwBI Kediri yaitu juara 1 PKK Kelurahan Burengan, juara 2 PKK Kelurahan Mojoroto dan juara 3 PKK Kelurahan Rejomulyo, dan juara 4 PKK Kelurahan Tosaren.
Hadir pula, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Yayat Cadarajat, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri Andi Mirnawaty, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ferry Djatmiko, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Kediri Emil Wahyudiono, Kasatintelkam Polres Kediri Kota Iptu Heryda Setia Mark Wembo, Kepala OPD di Lingkungan Pemkot Kediri, Pimpinan Cabang Bulog Kediri Imam Mahdi, Kepala KPPN Tipe A1 Kediri Moch. Izma Nur Choironi, serta perwakilan Pimpinan Pertamina Unit Pemasaran V Depo Kediri.(ADV)