Bacaini.id, KEDIRI – Hingga kini masih banyak masyarakat yang mengabaikan kesehatan telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). Padahal telinga dan hidung merupakan organ penting untuk menunjang kesehatan tubuh.
Beberapa penyakit yang rentan menyerang organ tersebut adalah infeksi telinga, sinusitis pada hidung, dan radang tenggorokan. Bahkan belakangan virus Covid 19 juga teridentifikasi masuk dan bersarang di saluran tersebut.
“Biasanya yang sering terjadi itu lebih ke organ hidung dan telinga. Kalau untuk tenggorokan itu lebih kepada makanan yang harus kita hindari,” kata dr. Farah Ayu Niswana, SP.THT-KL, dokter spesialis THT Rumah Sakit Umum Daerah Simpang Lima Gumul (RSUD SLG).
Agar terhindar dari penyakit yang menyerang THT, perlu diketahui beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan. Diantaranya:
1. Rutin membersihkan telinga dan hidung
2. Menghindari mengorek telinga dan hidung secara berlebihan
3. Jauhkan telinga dari suara yang terlalu keras
4. Menghindari konsumsi makanan dan minuman panas dan dingin, juga yang mengandung minyak
berlebihan
5. Menghindari kebiasaan merokok dan minuman beralkohol
6. Memeriksakan kesehatan THT ke dokter secara rutin

Dr. Farah mengatakan, masyarakat awam sering salah memahami tentang tindakan menjaga kesehatan telinga. Paling sering adalah kesalahan saat membersihkan kotoran telinga (serumen).
Meski disebut kotoran, serumen bukanlah kotoran yang buruk karena memiliki fungsi mencegah kuman dan kotoran masuk lebih dalam ke bagian tengah. Begitu juga dengan bau khas dari kotoran telinga yang ternyata berfungsi mengusir serangga.
Normalnya, kotoran telinga akan keluar dengan sendirinya. Tetapi jika memang mengering dan keras, hingga menyumbat saluran telinga, diimbau untuk segera melakukan pemeriksaan medis. “Penggunaan cotton bud atau pengorek telinga salah-salah bisa menyebabkan kotoran itu terdorong ke dalam,” ujar dr. Farah.
Untuk pemeriksaan, Poli THT RSUD SLG menggunakan teknik endoskopi menggunakan alat yang memungkinkan pasien juga dapat melihat secara langsung penanganan melalui layar monitor.
Alat yang digunakan berbentuk tabung kecil berukuran 44 mm dilengkapi kabel fiberoptik yang memancarkan cahaya. Tidak hanya telinga, hidung dan tenggorokan, alat ini bisa mendeteksi penyakit pada bronkus, esofagus dan laring.
Selain pengobatan, Poli THT RSUD SLG juga melayani konsultasi melalui doker spesialis berpengalaman dan didukung peralatan medis yang lengkap. (ADV)