Bacaini, BLITAR – Hari pahlawan diperingati pada 10 November 2023. Tidak banyak yang tahu, dalam sejarah pertempuran arek-arek Surabaya melawan pasukan Sekutu pada 10 November 1945, terselip jejak Kusni Kasdut.
Kusni Kasdut yang kelak lebih dikenal sebagai penjahat daripada pejuang, turut mengambil peran di medan pertempuran 10 November 1945.
Sejarah mencatat, hanya berbekal sepucuk bedil Thomson hasil rampasan tentara Jepang serta sebutir granat rakitan produksi Claket (Malang), Kusni bergegas menuju Surabaya.
“Kusni dan rombongan naik kereta api menuju Surabaya. Sejak waktu masih di Rampal sampai dekat kota (Malang), suasana terus makin panas,” demikian dikutip dari buku Kusni Kasdut.
Peristiwa 10 November 1945 menjadi salah satu momentum paling bersejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad yang dikumandangkan Hadratussyeikh Hasyim Asy’ari pendiri NU telah menggerakkan seluruh kekuatan rakyat.
Terutama para santri dari berbagai pondok pesantren, berduyun-duyun mendatangi Surabaya.
Kusni Kasdut datang dari kelompok pejuang bekas didikan Jepang. Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), Kusni pernah menjadi tentara Heiho, yakni bertugas di batalion Matsumura Malang.
Ia banyak mendapatkan ilmu perang. Mulai mengoperasikan berbagai senjata, menyamar, menyabotase, bergerilya dan bertempur ia kuasai dengan baik. Pangkat terakhirnya Jokotei.
Jepang kalah perang…..