Bacaini.ID, BLITAR – Peluncuran gudang ketahanan pangan di Desa Gogodeso Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, Jawa Timur bertujuan untuk menampung jagung dan beras.
Berkolaborasi dengan produsen benih jagung Bhayangkara dan para petani, peluncuran gudang ketahanan pangan diinisiasi oleh Polres Blitar.
Wakapolres Blitar Kompol Fadillah Langko Kasim mengatakan, luasan gudang mencapai 450 meter persegi dengan daya tampung 200 ton.
“Harapannya bisa berkontribusi terhadap program pemerintah khususnya program presiden terkait ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Blitar,” ujar Fadillah kepada wartawan Jumat (15/8/2025).
Keberadaan gudang ketahanan pangan di Desa Gogodeso Kabupaten Blitar diketahui merupakan yang pertama. Harapannya ke depan bermunculan gudang baru di setiap kecamatan.
Menurut Wakapolres Fadillah, penyerapan bahan pangan diutamakan jenis jagung konsumsi dari merek apa saja. Ketentuan itu berlaku juga untuk beras.
Polres Blitar ke depan juga akan membangun kemitraan dengan Bulog. “Nantinya akan bermitra dengan bulog, mengatur teknisnya seperti apa,” terangnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Toha Mashuri menyambut baik peluncuran gudang ketahanan pangan di Desa Gogodeso Kecamatan Kanigoro.
Hal itu mengingat 50 persen luas lahan persawahan di Kabupaten Blitar ditanami jagung.
Petani bisa memanfaatkan gudang untuk menyimpan bahan pangan saat harga di pasaran belum menguntungkan.
“Bisa dimanfaatkan petani ketika harga murah. Jagung bisa disimpan dulu. Pas harga mahal baru dikeluarkan,” terangnya.
Toha Mashuri juga menjelaskan jika Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah produsen jagung. Blitar diminati puluhan perusahaan benih jagung.
Karakter tanah yang cocok untuk menyemai tanaman jagung jadi salah satu faktor. “Kemudian petani Blitar bisa dipercaya,” ungkapnya.
Pada sisi lain, kebutuhan jagung untuk peternakan di wilayah Kabupaten Blitar relatif tinggi. Setiap harinya rata-rata mencapai 800 ton.
Karenanya keberadaan gudang ketahanan pangan sangat membantu. “Ketika nanti kesulitan jagung bisa mengambil di gudang,” jelasnya.
Wawan, Direktur CV Lang Buana, produsen benih jagung Bhayangkara mengatakan produksinya mencapai 2 ton per bulan.
Setiap 4 bulan sekali mampu memproduksi 6-8 ton. Benih-benih jagung ini, kata dia didistribusikan ke polres-polres di Indonesia.
Khususnya di wilayah Polda Jawa Timur, seluruh Polres telah bekerja sama.
“Saat ini tengah bergerak dengan mitra lain untuk meningkatkan produksi. Jika dibutuhkan sewaktu-waktu telah siap,” ujarnya.
Penulis: Solichan Arif