Bacaini.id, TRENGGALEK – Akhirnya, warga terdampak longsor dan tanah gerak di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek bernafas lega. Bupati Trenggalek dan Gubernur Jatim, mewujudkan 29 hunian tetap (Huntap) unyuk mereka yang terdampak.
Didampingi Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa datang ke Trenggalek untuk meresmikan secara langsung 29 rumah yang menghabiskan dana Rp1 miliar dari anggaran tidak terduga Pemprov Jatim.
Sebanyak 25 unit Huntap berdiri di tanah aset milik Pemprov Jatim di salah satu wilayah Desa Sumurup yang dihibahkan untuk warga terdampak. Sementara empat sisanya dibangun di tanah warga sendiri dengan nilai masing-masing bangunan sebesar Rp50 juta.
Selain Huntap, warga terdampak juga mendapatkan intervensi ekonomi. Pemerintah akan membangunkan kandang komunal bagi mereka. Mengingat, sumber pendapatan warga terdampak bencana ini adalah bertani dan beternak.
“Saya bersama dengan Pak Bupati dan jajaran Forkopimda Kabupaten Trenggalek bersinergi untuk mewujudkan perkampungan baru bagi warga terdampak tanah gerak di Desa Sumurup beberapa waktu yang lalu. Kemudian menyambungkan silaturahmi dengan hunian sebelahnya,” jelas Gubernur Khofifah di Trenggalek, Senin, 23 Januari 2023.
Selain itu Gubernur Jatim juga meresmikan tiga jembatan darurat di Kabupaten Trenggalek. Sama seperti Huntap, ketiga jembatan darurat ini pun merupakan bantuan yang bersumber dari Dana Biaya Tak Terduga (BTT) Pemprov Jatim.
Kurang lebih sebesar hampir Rp5 miliar yang digelontorkan Pemprov Jatim untuk membangun jembatan darurat yang sebelumnya lenyap disapu banjir. “Ibu Gubernur memberikan bantuan jembatan darurat dengan total biaya sedikitnya Rp5 miliar. Kemudian semuanya rata-rata sangat vital,” ungkap Bupati Arifin.
Bupati menyebutkan, di Desa Mukus ada 4.000 warga yang sempat terisolasi pada saat bencana kemarin. Padahal lokasi tersebut merupakan salah satu tempat wisata di Kabupaten Trenggalek sekaligus menjadi sumber ekonomi yang sangat membantu perekonomian masyarakat.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan bahwa jembatan penghubung antara Kecamatan Watulimo dengan Kecamatan Munjungan juga dibangun karena jika jembatan ini putus, wilayah ini akan terancam terisolasi.
“Kita tahu jalur Kampak-Munjungan juga sering terancam longsor,”tukasnya.
Meskipun jembatan darurat ini masih bisa bertahan untuk beberapa tahun ke depan, Pemkab Trenggalek akan mengusulkan kepada BNPB agar jembatan permanen bisa segera dibangun.
Penulis: Aby
Editor: Novira