Bacaini.ID, JEMBER- Pemerintah Kabupaten Jember punya cara sederhana tapi bermakna untuk memperkuat ekonomi rakyat. Melalui program Gerobak Cinta (Gerobak dan Rombong Bantuan Cipta Tangguh).
Nantinya, ratusan pedagang kecil dan pelaku UMKM mendapat gerobak baru lengkap dengan cooler box. Bantuan yang bukan hanya soal alat, tapi tentang harapan hidup yang lebih layak.
Program Gerobak Cinta menjadi upaya nyata pemerintah daerah dalam menyalurkan dukungan bagi pelaku ekonomi mikro seperti pedagang kaki lima (PKL) dan mlijo.
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jember merancang program ini untuk membantu mereka menjaga kualitas barang dagangan sekaligus menekan kerugian akibat bahan pangan yang cepat rusak.
“Gerobak Cinta adalah bentuk kehadiran pemerintah di jantung ekonomi rakyat. Kami ingin memberi alat, tapi juga semangat untuk tumbuh,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jember, Sartini pada Kamis (6/11/2025) siang.
Sektor perdagangan menjadi penyumbang besar bagi perekonomian Jember, yakni mencapai 14,82 persen terhadap PDRB tahun 2024. Namun di balik angka itu, banyak pelaku usaha kecil yang masih berjuang dengan keterbatasan modal, peralatan, dan kestabilan harga.
Berdasarkan Data Tunggal Sensus Ekonomi Nasional (DTSEN), sebanyak 1.282 pedagang ditetapkan sebagai penerima bantuan Gerobak Cinta, mayoritas dari kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Pemerintah menghitung, jika omzet mereka naik 15–20 persen per hari, perputaran ekonomi baru yang tercipta bisa menembus Rp 1,2 miliar per bulan.
Program yang menelan anggaran Rp 12,6 miliar ini akan dimulai dari kawasan pusat kota. Selain membantu pedagang, pemerintah juga ingin menata ruang publik agar lebih tertib dan nyaman.
“Kita ingin wajah kota lebih hidup. PKL tertata, UMKM kuat, dan masyarakat sejahtera,” ujar Bupati Jember, Muhammad Fawait.
Gus Fawait menyebut, arah pembangunan ekonomi Jember kini berfokus pada tiga hal: memperkuat ekonomi mikro, meningkatkan daya saing UMKM, dan membangun ekosistem usaha yang inklusif serta berkelanjutan.
Ia menegaskan bahwa Gerobak Cinta tak berhenti di pemberian alat. Program ini akan berlanjut dengan pelatihan, kemudahan akses modal, hingga digitalisasi pemasaran untuk memperluas jangkauan usaha para pelaku mikro.
“Di balik satu gerobak, ada keluarga yang menaruh harapan. Itulah mengapa kami menyebutnya Gerobak Cinta, karena ini tentang keberpihakan dan cinta pemerintah kepada rakyatnya,” tutur Gus Fawait.
Penulis : Mega





