Bacaini.id, BANGKALAN – Kekeringan di Pulau Madura, Jawa Timur terus meluas. Jumlah desa yang terdampak kemarau panjang terus bertambah.
Misalnya di Kabupaten Bangkalan, jumlah desa yang mengalami kekeringan air bersih bertambah dari 72 menjadi 78 desa dan tersebar di 10 kecamatan.
Meluasnya krisis air bersih ini membuat warga ketar-ketir mengingat bantuan air bersih yang diterima terbatas.
Kepala Pelaksana BPBD Bangkalan, Geger Hery S mengatakan Pemkab Bangkalan terus melakukan droping air bersih. Distribusi air bersih kepada warga itu berlangsung setiap hari.
“Setiap hari kami BPBD bersama Dinas Sosial bekerjasama untuk droping air, setiap hari 4 tangki kami kirim kepada masyarakat desa yang membutuhkan,” ungkapnya, dikonfirmasi Bacaini.id Rabu (25/10/2023).
Nasib serupa terjadi di wilayah Kabupaten Sampang. Pemkab Sampang hingga kini tidak berhenti menyalurkan bantuan air bersih. Pada Rabu ini (25/10/2023) sejuta liter air bersih telah digelontorkan.
Air disalurkan ke 26 desa yang tersebar di 6 kecamatan, yakni Kecamatan Banyuates, Kecamatan Ketapang, Kecamatan Sokobanah, Kecamatan Karang Penang, Kecamatan Robatal dan Kedungdung.
“Program satu juta liter air bersih ini kolaborasi BUMD di Sampang dengan menyalurkan CSRnya ke masyarakat. Semoga bantuan ini dapat membantu masyarakat yang mengalami kekeringan,” kata Bupati Sampang H. Slamet Junaidi.
Kondisi krisis air bersih akibat kemarau panjang juga terjadi di Kabupaten Pamekasan dan Sumenep. Di Pamekasan kelangkaan air bersih tersebar di 321 dusun dari 77 desa di 11 kecamatan.
Pemkab Pamekasan telah mengalokasikan anggaran Rp 100 juta. “Sebenarnya anggarannya sudah habis, tapi kami tetap mengirim bantuan sambil meminta bantuan kepada Pemprov Jatim dan Pusat agar tetap dapat menangani kekeringan,” ujarnya.
Di Kabupaten Sumenep dampak kekeringan meluas dari 51 Desa menjadi 59 desa. Sebanyak 59 desa rawan kekeringan itu tersebar di 19 kecamatan yakni di 10 kecamatan daratan dan sembilan kecamatan di kepulauan.
BPBD Sumenep telah mengajukan tambahan pendistribusian air bersih. Yakni sebelumnya diajukan 300 tangki air bersih, namun karena dirasa tidak cukup ditambah lagi 120 tangki.
“Intinya kami berupaya agar kekeringan ini bisa kita tanggulangi dengan baik, sebelumnya kita sudah mengalokasikan pendistribusian air bersih sekitar 300 tangki berkapasitas enam ribu liter air, dengan asumsi jumlah daerah kekeringan sebanyak 51 desa. Makanya ini kita akan tambah,” kata Sekretaris BPBD Sumenep, Abdul Kadir.
Penulis: Rusdi
Editor: Solichan Arif