Bacaini.id, KEDIRI – Terdakwa kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Ferry Irawan dituntut hukuman penjara selama 1,5 tahun. Sidang pembacaan tuntutan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Kota Kediri, Rabu, 3 Mei 2023.
Dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Boedi Haryantho, tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut setimpal dengan hukuman penjara 1,5 tahun. JPU Yuni Priyono mengatakan, unsur-unsur dakwaan terhadap terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum.
“Dalam surat tuntutan itu penuntut umum yakin bahwa unsur-unsur dakwaan yang didakwakan terhadap terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum. Maka penuntut umum menuntut setimpal dengan perbuatannya,” jelas Yuni.
Sementara, petimbangan yang memberatkan adalah karena sebelumnya terdakwa juga sudah pernah dihukum. Selain itu, akibat perbuatan terdakwa, korban yang merupakan istrinya sendiri menderita secara psikis maupun fisik.
“Yang meringankan, pada intinya terdakwa bersikap sopan, kemudian dia mengikuti persidangan dengan tertib sehingga memperlancar jalannya proses persidangan,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, penasehat hukum Ferry Irawan, Epi Fani Rahmat Gunadi menilai tuntutan hukuman itu terlalu berlebihan dan memberatkan. Menurutnya, di persidangan juga terungkap fakta dan ada saksi dokter yang menyebut luka Venna Melinda tidak terlalu berat.
“Dari awal pun kami beranggapan lebih tepat gunakan Pasal 44 Ayat 4nya. Bukan Ayat 1. Kami akan melakukan pembelaan Pledo di hari Selasa,” kata Epi tegas.
Sidang perkara KDRT dengan terdakwa Ferry Irawan terhadap istrinya, Venna Melinda akan dilanjutkan pada pekan depan dengan agenda pembelaan.
Penulis: AK.Jatmiko
Editor: Novira