Bacaini.id, SURABAYA – Perhelatan Surabaya Vaganza 2024 yang menjadi peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-731 menuai kontroversi. Panitia lomba pawai mobil bunga dan parade budaya dituding tidak fair dalam memilih pemenang.
Keputusan dewan juri yang memilih tiga organisasi pemerintah sebagai pemenang lomba mobil hias dinilai sarat kepentingan politis. Ketiganya adalah PDTS Kebun Binatang Surabaya, PDAM Surya Sembada, dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya.
Pro kontra keputusan juri ramai diperbincangkan warganet. Unggahan pengumuman pemenang lomba mobil hias di akun Instagram @lovesuroboyo dibanjiri komentar bernada miring. Mereka mempertanyakan obyektivitas penilaian mengingat penampilan ketiga organisasi pemerintah tersebut kalah jauh dibanding kontingen PT Gudang Garam Tbk.
“Puncak komedi bjirrrr🤣 gudang garam bagus bgt dari segi apapun lohhh bisa2 nya ga juara 1 anehhhhh”, tulis akun @alisyaoctavia.
“Hahaha setingane alus 👍👍 wayahne gudang garam yg kerren,” tambah akun @gimangonzales.
Komentar pedas disampaikan akun @derzha yang menyinggung keberpihakan juri kepada pemerintah, “anjir yang menang semua pake duit APBD 🤣🤣🤣🤣 sekelas gudang garam aja sampai kalah”.
Ramainya protes warga atas keputusan itu bahkan membuat mereka meminta PT Gudang Garam untuk tidak lagi ikut pada kompetisi tahun depan. “Gudang garam taun mene ojok melok, paklik jurine nakalan,” tulis akun @h5rama.
Protes keras kepada keputusan juri tidak hanya ramai di media sosial. Hampir seluruh penonton parade mobil hias yang datang ke lokasi pada Sabtu, 25 Mei 2024 turut mempertanyakan hasil itu.
“Saya datang bersama teman-teman untuk melihat penampilan Gudang Garam. Semua tahu penampilan mereka paling bagus. Ini kan aneh malah gak menang,” kata Lilik Suratmi, warga Wonokromo Surabaya.
Ia berharap event Surabaya Vaganza tahun depan masih bisa melihat penampilan kontingen Gudang Garam lagi. Sebab salah satu primadona parade mobil hias adalah Gudang Garam.
Penulis: Hari Tri Wasono