KEDIRI – Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 menyebabkan beberapa sektor perekonomian melemah. Akibatnya banyak masyarakat Kota Kediri yang menggadaikan barangnya di Cabang Pegadaian Kediri.
Kepala Pemasaran, Cabang PT Pegadaian Kediri, Elya Agus Rahmawati mengatakan, peningkatan jumlah nasabah selama masa pandemi ini mencapai 20 persen. Menurutnya, banyak masyarakat yang membutuhkan dana dan datang ke pegadaian membawa barang yang tentunya memiliki nilai ekonomis. “Jika sebelum masa pandemi jumlah nasabah sekitar 60.000, saat ini naik kurang lebih sekitar 80.000 orang,” jelas Elya kepada Bacaini.id, Selasa, 05 Januari 2021.
Nasabah yang datang pun juga berasal dari beberapa kalangan, mulai dari petani, pedagang, pengusaha hingga Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah nasabah yang datang per hari rata-rata sekitar 30 orang yang tidak hanya melakukan transaksi gadai, tetapi juga untuk perpanjangan kredit dan juga take over kredit atau ambil alih kredit. “Kalau ASN biasanya datang untuk program baru kami, sejenis investasi, namanya tabungan emas,” imbuh Elya.
baca ini : Selama Covid 1.650 Warga Kota Kediri Jatuh Miskin
Sedangkan dari beberapa kalangan tersebut, Elya mengungkap yang paling dominan datang ke pegadaian untuk menggadaikan barang pribadi adalah ibu-ibu. Menurutnya, sudah pada umumnya jika kaum ibu sebagai pengelola keuangan dalam rumah tangga datang ke pegadaian.
Untuk barang yang dibawa ibu-ibu yang dikatakan oleh Elya, biasanya berupa perhiasan. Sedangkan diluar itu, barang lain yang biasa digadaikan adalah barang-barang gudang seperti televisi, sepeda ontel sampai sepeda motor.
Elya mengatakan, untuk nominal yang bisa dicairkan tidak tanggung-tanggung mencapai jumlah yang besar hingga ratusan juta rupiah. “Tergantung dari nilai barang yang mereka bawa, perhiasan seperti cincin satu gram juga bisa kami layani,” ucapnya.
Lebih lanjut Elya mengungkap alasan masyarakat yang datang menggadaikan barang pribadinya adalah untuk perekonomian sehari-hari dan untuk biaya pendidikan.
Pada masa pandemi ini masyarakat memang mengalami kesulitan ekonomi. Sehingga untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan mendadak terkadang masyarakat mengalami kebingungan dan terpaksa menggadaikan barang pribadi.
Selain menggadaikan barang, mereka tidak memiliki alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan, apalagi jika kebutuhan tersebut mendadak. “Pegadaian menjadi solusi tercepat, selain itu karena dijual sayang, istilah biasanya disekolahkan dulu lah,” kata Elya.
Solusi cepat yang dikatakan karena memang dalam proses pelayanan dalam penggadaian barang bisa langsung cair hanya dengan durasi singkat sekitar 15 menit. Selain itu bunga untuk gadai hanya 1,2 persen selama empat bulan pertama.
“Masyarakat masih percaya dengan pelayanan pegadaian, sampai saat ini adanya barang yang tidak diambil kembali juga sangat rendah, hanya sekitar satu persen, jadi memang komitmen kami kuat karena kemudahan yang juga kami berikan,” tutup Elya.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet