• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, October 29, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Dianggap Pemborosan APBN, Pemberian Dana Pensiun Anggota DPR Digugat

ditulis oleh Redaksi
29/10/2025
Durasi baca: 2 menit
519 5
0
Dianggap Pemborosan APBN, Pemberian Dana Pensiun Anggota DPR Digugat

Ilustrasi anggota DPR. Foto: sabilulhuda.org

Bacaini.ID, KEDIRI – Mahkamah Konstitusi menyidangkan gugatan pemberian dana pensiun kepada anggota DPR yang diajukan dua dosen dan lima mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII).

Mereka menilai pemberian dana pensiun yang diambil dari pajak rakyat seharusnya diperuntukkan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, bukan untuk anggota DPR dan keluarganya.

Sidang perdana yang digelar MK pada Senin, 27 Oktober 2025, menghadirkan para pemohon. Mereka adalah Ahmad Sadzali dan Anang Zubaidy, keduanya Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, serta mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia; Muhammad Farhan Kamase, Alvin Daun, Zidan Patra Yudistira, Rayhan Madani, dan Muhammad Fajar Rizki.

Para pemohon mengalami kerugian konstitusional sebagai dosen dan pendidik. Menurut mereka, dana pensiun anggota DPR akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk kepentingan pendidikan, salah satunya untuk level perguruan tinggi.

Pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1980 yang mengatur pemberian dana pensiun dinilai merugikan hak konstitusional mereka. Sebab pajak yang dibayarkan para Pemohon semestinya dipergunakan untuk pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pembangunan sarana prasarana umum yang bermanfaat pada masyarakat, dibanding dialokasikan kepada Pejabat Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara.

Para pemohon juga membandingkan pemberian dana pensiun untuk pimpinan dan anggota lembaga tinggi negara di Korea Selatan, Jepang, dan Singapura. Di sana pemberian dana pensiun merupakan hasil dari iuran atau potongan dari gaji pokok selama menjabat sebagai Pimpinan/Anggota Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara.

Hal ini dipandang tidak adil dibandingkan dengan skema pensiun di Indonesia yang didanai oleh APBN tanpa kontribusi yang memadai dari penerima. Akibatnya muncul anggapan jika tunjangan itu bagian dari pemborosan pajak rakyat.

“Besaran yang diterima jika dirata-ratakan hampir 42 kali lipat lebih besar dari upah minimum Jakarta sebesar Rp5.390.000. Dengan begitu banyaknya penghasilan yang didapatkan oleh DPR RI selama menjabat, ditambah lagi dengan dana pensiun yang diberikan sepanjang dimaknai seumur hidup menjadikan tidak seimbangnya antara hak individu dengan kepentingan yang lebih besar yaitu kesejahteraan masyarakat,” jelas Ahmad Sadzali, dikutip dari laman mkri.id.

Alasan lain adalah nilai kemanfaatan dari hak pensiun tersebut tidak tepat karena ada perbandingan masa kerja yang tumpang tindih dengan beberapa instansi lainnya. Seharusnya dana tersebut dapat dialokasikan ke dalam sektor-sektor produktif. Kerugian ini bersifat aktual dan potensial yang bisa dipastikan akan terjadi kemudian hari, karena mempengaruhi efektivitas pengalokasian dana yang seharusnya dapat memenuhi kebutuhan serta hak-hak dasar warga negara yang dijamin UUD NRI 1945.

Sidang pemeriksaan awal ini merekomendasikan pemohon untuk memperbaiki gugatan mereka. Ketua MK Suhartoyo memberi waktu 14 hari untuk menyempurnakan permohonan. Penulis: Hari Tri Wasono

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: apbndana pensiunDPRgaji dewanmahkamah konstitusiUII
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Banyak Motor Mogok, Polisi Periksa SPBU di Kota Kediri

Banyak Motor Mogok, Polisi Periksa SPBU di Kota Kediri

Banjir merendam jalur kereta api

Pernyataan Maaf KAI Daop 7 Madiun dan Refund Tiket 100 Persen

Disebut Gantikan BTS, Ini Kelebihan dan Kelemahan Starlink

Starlink dan Wi-Fi Komunitas: Solusi Murah Atasi Kesenjangan Digital di Pelosok Indonesia

  • Gawat, Kurang Dari Seminggu 474 Kasus Covid Baru Muncul di Kediri

    Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    1950 shares
    Share 780 Tweet 488
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15610 shares
    Share 6244 Tweet 3903
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16624 shares
    Share 6650 Tweet 4156
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10886 shares
    Share 4354 Tweet 2722
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2931 shares
    Share 1172 Tweet 733

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist