KEDIRI – Satuan Koordinasi Cabang Banser Kabupaten Kediri mengadakan latihan penanganan bencana untuk anggotanya. Banser dituntut bisa menjadi garda depan penanggulangan bencana untuk melindungi masyarakat.
Bertempat di aula MTs Miftahul Huda Desa Silir, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, lebih dari 200 anggota Banser mendapat pengetahuan penanganan bencana. “Pemantapan perlu dilakukan, agar banser, khususnya Bagana bisa langsung membantu masyarakat sewaktu-waktu terjadi bencana,” kata Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kediri Gus Rismi Haitami Azizi, Minggu 15 November 2020.
Gus Rismi mengatakan, Banser merupakan bagian inti dari organisasi yang bertanggung jawab penuh dalam kegiatan keorganisasian. Untuk itu wawasan yang dimiliki harus dimantapkan agar bisa berjalan sesuai kedudukan dan fungsi organisasi.
Pelatihan penanganan bencana, menurut Gus Rismi, penting melihat dinamika cuaca akhir-akhir ini yang mulai ekstrim. Sehingga ketika terjadi bencana alam sewaktu-waktu, Banser bisa bergerak cepat dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Pada kegiatan itu, peserta yang hadir diberikan materi tentang bagaimana dan apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Selain itu, anggota Banser dibekali pengetahuan penanganan korban bencana alam.
Pelatihan ini diikuti oleh 120 anggota Banser yang mewakili sejumlah kecamatan di Kabupaten Kediri. Turut hadir Ketua Tanfidziyah NU Kediri KH Muhammad Makmun, Muhammad Rosyid dari Satkornas Bagana dan perwakilan BPBD Kabupaten Kediri. Selain mereka, ada pula Kasatkorcab Banser Kabupaten Kediri Nashoikhul Ibad dan Kasat Bagana Kabupaten Kediri Ahwan Daroini.
Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. “Karena materi yang disampaikan memang banyak, jadi waktunya juga lama supaya lebih efektif dan bermanfaat,” tutup Gus Rismi.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW