Bacaini.ID, TRENGGALEK – Pasangan petahana Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara yang diusung PDI Perjungan (PDIP) hampir pasti akan melawan kotak kosong di Pilkada Trenggalek 2024.
Sebab pasangan perseorangan (independen) Cahyo Handriadi dan Suripto (Carito) gagal memenuhi syarat dukungan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek, Istatiin Nafiah mengatakan pasangan Carito hanya memperoleh 40.071 dukungan, sementara syarat minimal yang harus dipenuhi 44.075 dukungan.
“Masih ada kekurangan 4.004 dukungan dari syarat minimal yang diperlukan,” ungkap Istatiin Jumat (23/8/2024).
Sejak awal kehadiran pasangan independen Carito diharapkan bisa jadi lawan bagi pasangan petahana Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara.
Pada tahap verifikasi faktual pertama pasangan Carito diketahui berhasil mengumpulkan 8.324 dukungan. Bahkan pada verifikasi kedua, jumlah dukungan mencapai 31.747.
Namun setelah diverifikasi, kata Istatiin, banyak dukungan tidak memenuhi syarat (TMS), yang itu disebabkan dua faktor utama. Pertama, sebagian besar masyarakat yang diverifikasi menyatakan tidak memberikan dukungan kepada pasangan Carito.
Kedua, banyak pendukung yang tidak dapat ditemui oleh tim verifikator saat proses verifikasi berlangsung. KPU telah berupaya dengan menyurati tim pasangan Carito untuk mengumpulkan para pendukung di lokasi yang telah disepakati.
Namun pihak Carito gagal memanfaatkan kesempatan hingga batas waktu verifikasi berakhir.
“Sudah tidak ada lagi kesempatan untuk melakukan perbaikan karena pada tanggal 19 Agustus, KPU telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) untuk bakal pasangan calon yang memenuhi syarat,” pungkas Istatiin.
Dengan gagalnya pasangan perseorangan Carito, jalan petahana Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara menjadi pasangan calon tunggal di Pilkada Trenggalek 2024 kian lapang.
Mochamad Nur Arifin yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek pada Pilkada 2024 mendapat dukungan 7 partai politik. Saat ini tinggal Partai Demokrat (3 kursi) yang belum memperlihatkan sikap politik.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif