Bacaini.id, MADIUN – Sejumlah calon pendaftar anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kabupaten kota mengeluhkan biaya pembuatan surat kesehatan yang mahal. Mereka harus merogoh kocek hampir satu juta rupiah untuk melengkapi berkas pendaftaran administrasi.
Keluhan ini muncul dalam sosialisasi pendaftaran bakal calon anggota Bawaslu kabupaten kota di Madiun, Sabtu, 27 Mei 2023. Mereka berharap ada solusi untuk meringankan biaya pembuatan surat kesehatan yang mahal.
“Di sini biaya pembuatan surat kesehatan sekitar Rp600.000 sampai Rp700.000. Itu untuk pemeriksaan kesehatan jasmani, rohani, dan bebas narkoba,” kata Nusantari, peserta sosialisasi di Kantor Bawaslu Kabupaten Madiun.
Menurut dia, pengurusan surat kesehatan tidak bisa dilakukan di Puskesmas yang memiliki tarif lebih murah. Sebab sampai saat ini belum ada Puskesmas yang memiliki layanan pemeriksaan kesehatan rohani dan bebas narkoba. Kelengkapan itu hanya bisa dilakukan di rumah sakit umum daerah atau kantor Badan Narkotika Nasional (BNN).
Biaya itu belum termasuk pembelian materei, penggandaan berkas pendaftaran, biaya scan, dan pengiriman berkas melalui pos ke sekretariat Tim Seleksi di Hotel Grand Surya Kediri. “Jumlah matereinya ada 12, tinggal dikalikan Rp10.000,” tambah Nusantari.
Keluhan yang sama disampaikan peserta lain di zona 6 Jawa Timur yang meliputi Kota/Kabupaten Kediri, Kota/Kabupaten Madiun, Jombang, dan Nganjuk.
Menanggapi hal itu, Ketua Tim Seleksi Penerimaan Calon Anggota Bawaslu Zona 6, Hari Tri Wasono menyarankan kepada peserta untuk mencari fasilitas kesehatan pemerintah yang paling murah di daerah masing-masing. “Bisa juga melakukan pengurusan secara kolektif, sehingga bisa mendapat keringanan biaya,” katanya.
Secara prinsip, tim seleksi tidak akan mempersulit proses administrasi calon pendaftar. Sebab proses ini juga memiliki ambang batas minimal dan maksimal jumlah pendaftar.
Tim seleksi juga mempermudah pendaftaran dengan menyediakan petugas sekretariat yang akan membantu calon peserta. Mereka bisa menghubungi nomor WhatsApp 082334040632 untuk mendapatkan panduan saat mendaftar.
Sementara itu Sekretaris Tim Seleksi Taufik Alamin mengingatkan kepada peserta untuk mematuhi semua ketentuan pendaftaran yang telah ditetapkan. Termasuk pembuatan daftar riwayat hidup yang wajib dilengkapi lampiran sesuai keterangan yang ditulis.
“Sering terjadi pendaftar membuat daftar riwayat hidup yang panjang. Semua pengalaman kerja dan penghargaan ditulis. Tapi tidak ada bukti lampirannya, ya kita abaikan,” kata Taufik.
Dia juga mengingatkan peserta untuk tidak main-main dengan ijazah pendidikan yang dilampirkan. Apalagi memalsu dengan merekayasa scan ijazah. Tim seleksi dipastikan bisa mengetahui modus itu dan akan mengkonfirmasi kepada lembaga yang mengeluarkan ijazah tersebut.
Penulis: Novira