Bacaini.id, KEDIRI – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana mengapresiasi keberhasilan kelompok tani program pengembangan desa korporasi sapi yang mampu mengolah limbah kotoran menjadi pupuk dan biogas. Hal ini dilakukan untuk menekan banyaknya limbah yang dikhawatirkan ditakutkan dapat mencemari lingkungan sekitar kandang.
Pengolahan kotoran ini sudah mulai digalakkan kelima kelompok tani (poktan) yang menjalankan program pengembangan desa korporasi sapi tersebut. Salah satunya adalah Kelompok Banjarsari, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih yang sudah membuat biogas untuk gas kompor, lampu, hingga magic jar.
“Saya mengapresiasi keberhasilan teman-teman kelompok tani yang sudah dapat mengolah limbah kotoran menjadi biogas dan pupuk,” kata Mas Dhito, Jumat, 11 Maret 2022.
Dari 200 sapi yang didapatkan tiap kelompok tani, terang Mas Dhito, memang harus ada kerja keras dan ide kreatif untuk mengatur segala aspek yang dimiliki. Selain mengolah limbah kotoran ini, kelompok tani juga diharapkan mampu membagi kerja di setiap unit sehingga dapat memanage sapi-sapi yang didapatkan agar lebih berkembang.
Untuk itu Mas Dhito meminta kepada kelompok tani untuk terus berinovasi dan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki.
“Selain mengolah limbah, harus juga dipikirkan bagaimana mendapatkan off taker untuk hasil dari pengembangan desa korporasi sapi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Tutik Purwaningsih mengatakan limbah terbesar dari budidaya sapi adalah kotoran. Pihaknya menyebutkan, setiap kandang komunal per hari bisa mencapai 20-25 kilogram kotoran yang dihasilkan.
“Bisa dibayangkan dari ratusan sapi harus benar-benar dipikirkan pengolahannya, seperti yang dikatakan oleh Mas Dhito. Sehingga tidak akan terjadi polusi di masyarakat sekitar,” kata Tutik.
Dijelaskannya bahwa di desa korporasi sapi ini sudah disediakan instalasi biogas. Sedangkan untuk limbah padat yang dihasilkan, kelompok tani akan memproses limbah tersebut untuk diolah menjadi pupuk organik.
Selain memberikan pendampingan, Pemerintah Kabupaten juga memfasilitasi kelompok-kelompok tani dalam program pengembangan desa korporasi sapi ini untuk mendapatkan pelatihan pemanfaatan limbah yang dihasilkan.
“Harapan kami, kedepannya limbah ini akan terus bisa diolah sehingga menjadi nilai tambah bagi peternak. Terlebih, hasil dari biogas ini dapat menunjang kegiatan mereka saat di kandang,” tandasnya.(ADV)
Tonton video: