KEDIRI – Penurunan daya beli masyarakat pada masa pandemi dirasakan sejumlah pengusaha di Kabupaten Kediri. Namun ada bidang yang justru mengalami peningkatan penjualan, salah satunya adalah budi daya ikan hias jenis koi.
Suryo, petani ikan hias asal Desa Punjul, Kecamatan Plosoklaten adalah yang merasakan betul dampak peningkatan tersebut. Selama masa pandemi ini, ia mengakui penjualan meninggat 100 persen. “Seringkali saya mencari stok diluar untuk memenuhi pesanan,” jelas Suryo kepada Bacaini.id, Jumat, 23 Oktober 2020.
Tak hanya tingkat penjualan, harga per ekor ikan air tawar tersebut juga naik, bahkan hingga 100 persen. Hal itu terjadi karena minimnya stok di tingkat petani hingga saat ini. “Per bijinya untuk koi jenis tertentu, yang paling mahal disini bisa mencapai 3 hingga 4 juta rupiah yang sebelumnya hanya 2 juta,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, dalam hitungan satu bulan, omset yang ia dapat mencapai bisa mencapai 100 juta rupiah, bahkan bisa lebih dari itu, tergantung jumlah pesanan yang masuk. “Kadang satu minggu itu bisa mendapat 30 juta juga,” tutur Suryo.
Suryo menyebut, omset itu didapat dari kolam yang ia bangun di atas lahan seluas 1 hektar, namun tidak semua kolam diisi dengan ikan koi, ada juga ikan lain yang menjadi andalan daerahnya, seperti ikan komet, dan beberapa ikan yang masih satu gen dengan koi.
“Macam-macam jenisnya, kalau koi sendiri yang kita budidayakan ada Showa, Kohaku, Sanke, dan Koromo, namun yang paling unggul disini adalah Showa,” katanya.
Untuk pemasaran, dirinya saat ini hanya mengandalkan media sosial untuk memperkenalkan dagangannya. Alhasil pembeli yang datang tidak hanya dari sekitar kediri, namun dari beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
“Penjualan untuk Jawa Timur di sekitar Banyuwangi, Tulungagung, Kediri, kalau di Jawa Barat di Bandung dan Jakarta, ada juga yang keluar pulau,” katanya.
Meskipun tingkat penjualan melesat, ia harus berhati-hati dengan kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini, pasalnya ikan koi tidak kuat dengan cuaca seperti sekarang ini.
“Musim pancaroba seperti kali ini, saya harus benar-benar melihat kondisi ikan, jika kurang baik akan diambil di taruh di tempat khusus. Jika tidak bisa mati,” pungkasnya.(Karebet)