Bacaini.id, BLITAR – Jauh sebelum dikenal sebagai Raja Horeeg, Mas Bre adalah seorang marketing online. Kemampuannya membuka dan menguasai pasar inilah yang menjadi modal merintis bisnis sound system.
Mengutip dari podcast akun channel YouTube @Bacaini Official, Mas Bre menceritakan perjalanannya merintis bisnis sound.
“Saya dulu senang melihat karnaval yang konvoi membawa sound. Di situ muncul ketertarikan karena ada atmosfir berbeda setelah mendengar suara keras,” katanya.
Mas Bre memutuskan membuat sendiri sound system pada tahun 2018. Meki tak pernah memiliki keterampilan merakit elektronik, Mas Bre nekat merakit sound system dengan nilai ekonomi di atas satu milyar rupiah. “Saya belajar dari YouTube,” katanya ringan.
Mas Bre mengaku memiliki stok duit banyak saat mengawali merakit sound. Pendapatannya sebagai marketing online bisa disebut sangat berlebih. Mas Bre bahkan dijuluki OKB (orang kaya baru) di lingkungannya karena memiliki aset cukup banyak di kampungnya.
Meski berkali-kali gagal, keinginan Mas Bre untuk meracik sendiri sound yang diinginkan tak bisa dibendung. Tak terhitung jumlah uang yang hilang akibat rusaknya peralatan elektronik yang dirakit. “Saya tidak pernah menghitung berapa biayanya, tahu-tahu uangnya habis,” katanya tertawa.
Setelah gagal berkali-kali, upaya Mas Bre akhirnya membuahkan hasil. Mendadak dia menjadi ahli sound dan faham tentang peralatan elektronik yang tak pernah dikenal sebelumnya.
baca ini Brewog Audio Raja Horeeg Jawa Timur
Selang beberapa bulan berikutnya, Mas Bre sudah berani memasang bendera persewaan sound system. Di situlah rezeki datang silih berganti dari jasa menyewakan sound system. Tentu saja modalnya tak ecek-ecek, karena piranti itu melekat dengan tenaga operator dan truk yang membawanya. “Itu meteran (milyaran) nilainya, bukan ratusan juta lagi,” katanya.
Seiring makin moncernya bisnis sound, jumlah karyawannya juga berlipat. Entah kenapa sound yang dimiliki Mas Bre memiliki segmen pasar sendiri yang loyal. Bahkan ada beberapa pelanggan yang tak mau memakai jasa sound selain Brewog Audio.
Usaha ini sempat limbung saat pandemi Covid 19 menghajar semua usaha dengan telak. Tak ada lagi hajatan, pertunjukan, atau sekedar kegiatan desa. Semua pemilik usaha sound gulung tikar.
Di sinilah lagi-lagi seorang Mas Bre menunjukkan taringnya. Kemampuannya di bidang marketing kembali menyelamatkannya dari keterpurukan. Tak disangka, di saat jasa sewa sound tiarap, pendapatannya dari YouTube yang diproduksi selama ini justru mendatangkan hasil berlimpah. Dia bahkan bisa menggaji karyawannya dari monetize YouTube.
Popularitasnya di jagat maya ini pula yang membuat salah satu pabrikan sound Betavo Audio memilihnya menjadi brand ambassador. “Saya satu-satunya brand ambassador Betavo di Indonesia,” katanya bangga.
Kompensasi dari kerjasama itu tak main-main. Dia menerima satu set Megatron dari Betavo senilai satu milyar rupiah lebih secara gratis. Ini adalah prestasi luar bisa mengingat sosok Mas Bre yang bukan terhitung pemain lama di bisnis ini.
Menariknya, meski layak disebut selebriti, tak ada yang berubah dari penampilan maupun cara bersosialisasinya. Mas Bre bahkan selalu ikut ketika peralatan soundnya disewa orang. Sebuah hal yang tabu bagi pemilik sound system yang memilih duduk di rumah sambil menerima setoran.
“Saya ikut kemana sound keluar, bergaul dengan siapa saja. Gak perlu gengsi. Itu cara saya merawat konsumen,” katanya.
Kerja keras itu tak pernah mengkhianati hasil. Kini nama Brewog dikenal seantoro Indonesia sebagai Raja Horeeg. Meski kualitas sound systemnya tak menjadi nomor wahid, namun jumlah penggemar fanatiknya tak bisa dilawan.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video:
Comments 1