Bacaini.ID, BLITAR – Semua kebijakan penting di Pemkab Blitar pada masa pemerintahan Bupati Rini Syarifah (Mak Rini) dikendalikan oleh orang dekat bupati.
Hal itu diungkapkan mantan Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso di tengah pengusutan kasus korupsi proyek Dam Kali Bentak senilai Rp 4,9 miliar oleh kejaksaan.
Rahmat menyebut mulai kebijakan anggaran, proyek, hingga pengisian jabatan dinas, semuanya ditentukan oleh orang dekat bupati.
Ia menyampaikan semua itu dengan gregetan sampai menyebut nama mantan Bupati Blitar Rini Syarifah dengan njangkar Rini.
“Semuanya dikendalikan dan diputuskan oleh orang-orangnya Rini (Bupati Rini), saya tahunya harga indomie, kopi dan rokok di warung Istana Gebang,” ujar Rahmat kepada wartawan Minggu (16/3/2025).
Rahmat Santoso diketahui telah dipanggil Kejaksaan Negeri Kabupaten Blitar untuk dimintai keterangan sebagai saksi pada Rabu 19 Maret 2025, dan ia menegaskan siap buka-bukaan.
Sepengetahuannya, semua kebijakan terkait anggaran, proyek hingga pengisian jabatan di Pemkab Blitar ditentukan oleh sejumlah orang dekat Bupati Rini.
Pengusutan kasus korupsi proyek Dam Kali Bentak di Desa/Kecamatan Panggungrejo senilai Rp 4,9 miliar diketahui terus berkembang.
Kejaksaan telah menetapkan Direktur CV Cipta Graha Pratama berinisial MB sebagai tersangka dan dijebloskan ke Lapas Kelas II B Blitar.
Jaksa juga melakukan penggeledahan di sejumlah tempat, di mana salah satunya dikabarkan rumah kakak kandung mantan Bupati Blitar Mak Rini.
Kasus korupsi proyek Dam Kali Bentak berpotensi menjadi pintu masuk dugaan kasus korupsi lain.
Rahmat menegaskan, dirinya siap menjawab semua yang diketahui, mulai dari siapa yang bermain hingga seperti apa sepak terjangnya.
Ia juga membeberkan proyek di sejumlah dinas yang berlangsung pada masa pemerintahan Bupati Rini Syarifah.
“Seperti di Dinas Perkim, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan dan dinas lainnya,” ungkapnya.
Diusutnya proyek Dam Kali Bentak sebagai kasus korupsi oleh kejaksaan, menurut Rahmat tidak lepas dari doa orang-orang yang didholimi orang-orang dekat Bupati Rini.
Ia cerita saat mengundurkan dari jabatan wabup karena tugas partai maju di Pileg 2024, orang dekat Bupati Rini langsung beraksi.
Semua tenaga harian lepas (THL), mulai administrasi, ajudan dan sopir yang selama ini kerja bersamanya, diberhentikan sepihak.
“Mungkin ini balasan karena menzalimi orang, doa orang yang terzalimi itu mustajab,” kata Rahmat.
Penulis: Solichan Arif