Bacaini.id, KEDIRI – Petani di Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri menggelar ritual Sedekah Dawet yang diyakini dapat mendatangkan hujan. Tradisi turun temurun ini berlangsung di Sumber Air Kembangan desa setempat.
Ritual Sedekah Dawet dimulai dengan kirab warga yang berkumpul di rumah salah satu perangkat desa. Kemudian mereka berjalan kaki sejauh 700 meter menuju Sumber Air Kembangan.
Sampai di Sumber Air Kembangan, prosesi diawali dengan pembacaan doa. Uniknya, setelah doa selesai, sebagian petani menungakan dawet yang mereka bawa ke sumber mata air, dan sebagian lagi terlibat aksi saling lempar dawet sehingga pakaian mereka pun menjadi basah.
Kepala Desa Paron, Buyung mengatakan kegiatan tersebut sengaja digelar untuk mewadahi aspirasi para petani di wilayahnya. Sebab, kemarau panjang membuat mereka kesulitan untuk mengairi lahan pertanian.
“Kegiatan ini dilakukan saat terjadi kemarau panjang sehingga banyak sungai mengering, seperti sekarang. Terakhir Sedekah Dawet kami lakukan tahun 2019 lalu,” kata Buyung usai kegiatan di Sumber Air Kembangan hari ini, Senin, 6 November 2023.
Pada saat yang sama, Toyib, salah satu petani mengaku jika Sedekah Dawet bagi warga Desa Paron sendiri sebagai wujud rasa syukur atas limpahan rahmat dan rezeki. Secara khusus, warga juga berharap berkah turunnya hujan di tengah kemarau panjang yang tak kunjung usai.
“Para petani berdoa bersama di tempat ini untuk meminta berkah kepada Allah berupa turunnya hujan. Karena petani sangat butuh air untuk mengairi sawah,” ujar Toyib.
Toyib menambahkan, dawet digunakan sebagai sarana sedekah karena jenis makanan tradisional ini bertekstur cair dan punya rasa manis. “Itu mengarah pada simbolisasi, fungsi air bagi kehidupan,” singkatnya.
Penulis: AK.Jatmiko
Editor: Novira