Bacaini.ID, KEDIRI – Di Amerika Selatan, tempat yang kaya akan jenis binatang pengerat, hidup kerabat binatang berbulu halus berwajah melas sekaligus menggemaskan.
Namanya Viscacha. Penampakannya serupa kelinci namun sebetulnya mereka termasuk golongan keluarga chinchilla, binatang pengerat.
Habitat hidup Viscacha di hamparan batu pegunungan dan hutan dataran rendah, gurun dan semak belukar pegunungan Andes.
Viscacha menarik karena mimik wajahnya yang selalu terlihat sedih dengan mata sayu. Sebenarnya mereka adalah binatang yang suka nongkrong, bersosialisasi dengan kawanannya.
Ini fakta-fakta Viscacha, si muka sedih berbulu tebal yang dikutip dari Fact Animal.
Viscacha ada dua jenis
Viscacha memiliki dua jenis, Viscacha Pegunungan Selatan dan Viscacha Daratan.
Viscacha Pegunungan Selatan hidup di sisi barat Amerika Selatan, dan Viscacha Dataran lebih berlokasi di tengah benua.
Viscacha Pegunungan Selatan seperti yang terlihat di foto atas.
Berbulu tebal, berwarna coklat abu kekuningan dan yang menonjol adalah matanya yang sayu serupa gambar kelinci dalam animasi Jepang.
Viscacha Daratan berwarna abu hitam, bentuknya lebih bisa diterima sebagai binatang pengerat, seperti tikus.
Ciri khasnya adalah gradasi hitam di wajah yang sekilas mirip orang menggunakan masker.
Makhluk sosial
Viscacha adalah makhluk sosial. Terkenal egaliter dan bahkan bisa berkomunikasi dengan aktif dalam kelompoknya.
Viscaha menggunakan berbagai macam celoteh. Juga melakukan gerakan menabuh genderang di tanah untuk menarik perhatian. Bentuk komunikasi ini disebut sinyal seismik.
Tidak ada hierarki dominasi yang jelas dalam kumpulan Viscacha. Mereka hidup damai bersama dan saling merawat.
Betina akan tinggal dalam kelompoknya sepanjang hidup mereka. Sementara jantan akan tinggal selama satu tahun, sebelum pindah ke komunitas lain.
Jarang terjadi perilaku agresif dalam kelompok. Mereka hidup santai dan damai.
Dewasa sebelum waktunya
Viscachas mengandung selama sekitar 130 hingga 150 hari. Dan bayi-bayi Viscacha dalam beberapa jam setelah lahir sudah bisa makan.
Mereka lahir dengan mata terbuka dan sudah memiliki bulu. Periode persiapan yang sangat singkat ini memberi mereka peluang terbaik untuk bertahan hidup.
Kucing gunung Andes merupakan predator utama mereka selain manusia yang suka memburunya untuk kepentingan daging dan bulu mereka yang tebal.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif