KEDIRI – Memperingati Hari Batik Nasional 2 Oktober 2020, Numansa Batik mengajak anak-anak mengenal batik. Rumah produksi batik Kediri ini mengajarkan mereka nyanting sebagai tradisi leluhur yang harus dirawat.
Aktivitas nyanting yang dilakukan anak-anak di Numansa Batik Perumahan Griya Intan Permai, Kelurahan Dermo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri ini cukup unik. Masing-masing anak menggambar masker dengan canting tulis, didampingi Nunung Wiwin Arianti, pemilik Numansa Batik.
“Anak-anak ini datang sendiri dan minta belajar membatik. Saya senang generasi muda ada yang mempertahankan tradisi ini,” kata Nunung kepada Bacaini.id, Jumat 2 Oktober 2020.
Karena di musim pandemi, Nunung memilih masker sebagai media mereka membatik. Masker kain katun polos yang diberikan Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Perdagangan ini digambari berbagai motif menggunakan canting.
Dirinya mulai tertarik dengan batik custom sejak mendapat kesempatan dari Bank Indonesia untuk sekolah design di Susan Budihardjo sekitar tahun 2014. Berawal dari itu, Nunung mulai mengembangkan batik custom antara tahun 2015-2016. Sejak itu batik semakin diminati oleh masyarakat. Keinginan masyarakat sekitar untuk belajar membatik juga sangat besar.
Untuk menarik perhatian anak muda, dia melakukan inovasi dengan mengkombinasikan batik custom agar nyaman dipakai.
Dengan antusiasme yang besar dari anak-anak, Nunung bersama karyawannya memberikan pembelajaran mulai awal hingga akhir. Seperti menggambar, memegang canting yang benar, sampai teknik pewarnaan. “Awalnya saya kasih kertas yang sudah saya gambar, mereka yang menyanting kemudian mewarnai, setelah benar-benar bisa baru saya kasih kain,” ujar Nunung.
Untuk motif, Nunung membebaskan anak-anak yang belajar menggambar apapun sesuai kesenangan mereka. Hal itu dilakukan untuk mengembangkan kreativitas anak sekaligus upaya awal sebagai pengenalan sebelum benar-benar membatik.
Aktivitas anak-anak ini menarik perhatian Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan istrinya Ferry Silviana yang hadir di tempat itu. Kedatangan Abu Bakar ini untuk mengapresiasi batik lokal Kediri yang tengah naik daun. Keduanya mengajak masyarakat membeli produk batik Kediri untuk mendukung seniman setempat.
“Dengan membeli produk asli, berarti kita mendukung dan mengapresiasi karya seniman batik Kota Kediri,” ujar Fey. (Novira Kharisma)