Bacaini.ID, TRENGGALEK – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) memengaruhi tingkat inflasi di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.
Hal itu yang dirasakan para pedagang. Misalnya harga daging ayam. Dengan adanya MBG harga naik dari sebelumnya Rp34 ribu menjadi Rp38 ribu per kilogram.
Kenaikan harga dipengaruhi aktivitas MBG yang meningkatkan permintaan akan daging ayam. Hampir mayoritas menu MBG memakai daging ayam.
Baca Juga:
- 12 SPPG di Trenggalek Njleput: Dana BGN Macet, MBG Dihentikan
- Program MBG di Trenggalek Kacau, Wabup: Tak Bisa Komentar
Wira, salah seorang pedagang makanan ayam bakar di Trenggalek mengatakan, saat ini harga daging ayam mulai stabil. Hal itu setelah banyak dapur MBG yang tidak beroperasi.
“Sekarang MBG banyak yang tidak beroperasi, jadi harga ayam mulai kembali stabil,” tutur Wira kepada wartawan Rabu (17/12/2025).
Sebanyak 12 dari 50 dapur MBG di Kabupaten Trenggalek sejak 15 Desember 2025 diketahui berhenti beroperasi. Penyebabnya karena macetnya dana operasional dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Sebanyak 38 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang masih beroperasi diketahui memakai talangan dana sendiri.
Informasi yang dihimpun, program MBG juga membuat harga sayuran di pasar menjadi mahal. Begitu juga dengan harga telur ayam.
Sementara itu menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), sejumlah kebutuhan pokok lain di Trenggalek mengalami pergeseran harga.
Kali ini terjadi penurunan harga. Misalnya harga cabai rawit yang sebelumnya Rp90 ribu per kilogram, kini menjadi Rp58 ribu. Sedangkan harga bawang merah Rp55 ribu per kilogram dan bawang putih Rp30 ribu per kilogram.
“Cabai rawit merah minggu lalu sempat menyentuh Rp90 ribu per kilogram, sekarang sudah turun menjadi sekitar Rp58 ribu per kilogram,” ujar Siti Fatimah, pedagang pasar.
Sementara harga sayuran masih relatif tinggi, bahkan naik. Wortel yang sebelumnya Rp10 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp20 ribu per kilogram.
Begitu juga harga telur ayam ras yang sebelumnya Rp24 ribu per kilogram naik menjadi Rp30 ribu per kilogram. Harga telur diketahui cenderung tinggi sejak berlakunya program MBG.
Sejumlah pedagang makanan di Trenggalek mengaku memilih melakukan penyesuaian porsi makanan ketimbang menaikkan harga.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif





