Bacaini.id, KEDIRI – Penggemar bakmi di era 80-an pasti mengenal Bakmi Nyaman di Pasar Bandar Kota Kediri. Kios bakmi ini sangat terkenal, setara dengan depot nasi campur Bu Harjo yang legendaris.
Dari segi usia Bakmi Nyaman lebih muda dibanding depot Bu Harjo. Bakmi Nyaman berdiri pada tahun 1982, sedangkan Depot Bu Harjo dirintis tahun 1945. Namun ada kesamaan dari dua usaha kuliner yang berada di Pasar Bandar itu, yakni dikelola secara turun temurun dan bertahan hingga sekarang.
Di masa jayanya, Bakmi Nyaman berada di lapak sebelah barat Pasar Bandar. Sama dengan Depot Bu Harjo yang memilih lokasi dekat ruas Jalan Wachid Hasyim Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto.
baca ini Cobain Pangsit Mi Pakis Kuliner Anyar Wonosalam Jombang
Lokasi itu cukup strategis sebagai tempat pemberhentian bus antar kota. Kala itu bus dari Nganjuk menyusuri Jalan Jaksa Agung Suprapto menuju Bundaran Sekartaji, untuk selanjutnya melewati Pasar Bandar menuju arah Selatan.
“Dulu jalan ini sangat ramai karena dilewati bus. Depot Bu Harjo dan Bakmi Nyaman sering jadi jujukan orang karena terkenal dan tergolong mewah,” kata Kristiono Jony, warga yang tinggal di Selatan Pasar Bandar kepada Bacaini.id, Minggu, 4 Desember 2022.
Kala itu kedai Bakmi Nyaman lebih dikenal dengan sebutan bakmi Pak No. Dia adalah pemilik sekaligus tukang masak di kedai itu. Bakmi di tempat ini memiliki tekstur gilik, berbeda dengan konsep bakmi Tiongkok yang sering dijumpai menggunakan mi pipih.
baca ini Gulai Kaki Kambing Mbah Murtini Juara di Kediri
Penyajian bakmi Pak No juga lebih adaptif dengan lidah masyarakat Jawa seperti menggunakan banyak kecap manis dan tanpa kuah. Sementara bakmi Tiongkok justru disajikan dalam dua wadah, yakni bakmi kering dan kuah. Bumbu pelengkapnya juga menggunakan kecap asin.
“Bakmi Pak No dulu termasuk mahal. Kami hanya membeli di momen khusus, seperti saat menjamu tamu atau merayakan sesuatu,” kenang Jony.
Menurut kesaksian Jony, rasa bakmi Pak No atau bakmi Nyaman tak jauh berbeda dengan dulu. Depot ini terlihat sangat menjaga kualitas dan rasa meski dengan pakem yang sama, yakni ‘lebih mahal’ dibanding mi serupa kelas kaki lima.
baca ini Sate Kambing Tenang Enaknya Gak Ketulungan
Meski demikian bakmi Nyaman tak pernah kehilangan penggemar sampai sekarang. Pembelinya kerap mengantre sejak kedai dibuka sore hari.
Seiring revitalisasi Pasar Bandar, lokasi bakmi Nyaman bergeser ke Selatan. Kedai ini berada tepat di sebelah pintu gerbang pasar sebelah Selatan, menempati kios yang cukup luas di pinggir jalan.
Seiring wafatnya Pak No beberapa tahun lalu, usaha itu diteruskan anak laki-lakinya. Kepada Bacaini.id, pria berusia 42 tahun itu mengaku belajar memasak dari ayahnya. Sebisa mungkin dia menjaga ciri khas bakmi yang telah menggaet banyak pelanggan. “Bapak membuka depot ini sejak saya umur dua tahun. Saya yang meneruskan,” katanya.
Untuk mengikuti selera pasar, kini menu yang dijual tak hanya bakmi. Beberapa masakan Tiongkok juga disediakan, mulai capcay, bakmi goreng, bakmi rebus, koloke, hingga nasi goreng berbagai varian.
Penulis: Hari Tri Wasono
Tonton video: