Ringkasan Berita
- JOMO lagi ngetren di kalangan milenial dan Gen Z sebagai lawan dari tren FOMO
- Dalam tren JOMO para milenial dan Gen Z membatasi penggunaan ponsel dan memilih menikmati momen pribadi
- Tren JOMO membuat milenial dan Gen Z merasa gembira dengan momen kecil seperti membaca buku sambil ngopi atau jalan pagi tanpa HP di tangan
Bacaini.ID, KEDIRI – Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh notifikasi, generasi milenial dan Gen Z di dunia sedang sibuk dengan JOMO: Joy of Missing Out.
JOMO merupakan tren ajakan menikmati momen pribadi tanpa tekanan ikut-ikutan arus sosial atau digital.
Pengaruh JOMO, banyak anak muda Jepang membatasi penggunaan ponsel hanya menjadi dua jam sehari.
Sementara di anak muda di Amerika Serikat mulai meninggalkan smartphone dan beralih pada handphone jadul, analog.
Berbeda dengan FOMO (Fear of Missing Out) yang membuat cemas jika ketinggalan tren, JOMO adalah tentang kebahagiaan melepaskan diri dari keramaian dan fokus pada apa yang benar-benar bermakna.
Dua tren yang menjadi antonim atau bertentangan satu dari lainnya.
Apa Itu JOMO dan Mengapa Populer?
JOMO adalah sikap menikmati waktu sendiri atau aktivitas sederhana tanpa merasa harus terhubung dengan dunia luar, baik itu event besar, tren viral, atau scroll medsos tanpa henti.
Ini tentang menemukan kegembiraan dalam momen-momen kecil, seperti membaca buku sambil ngopi atau jalan pagi tanpa HP di tangan.
Tren ini muncul sebagai respons terhadap kelelahan digital dan tekanan sosial yang makin terasa di era modern.
JOMO menjadi tren kekinian anak muda karena beberapa faktor:
• Kelelahan Digital
Data menunjukkan 65% anak muda Indonesia merasa kewalahan dengan notifikasi medsos, dari Instagram sampai WhatsApp.
JOMO jadi pelarian untuk ‘memutus hubungan’ dari kebisingan digital.
• Fokus Kesehatan Mental
Setelah pandemi, 70% Gen Z prioritaskan wellness, dan JOMO mendukung ini dengan mengurangi stres dan anxiety.
Tren ini naik 40% di 2025, terutama di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
• Viral di Medsos
Ironisnya, JOMO dipopulerkan lewat platform seperti TikTok dan X dengan tagar seperti #JOMOVibes atau #HidupPelan, di mana anak muda share cerita mereka nikmati waktu offline atau aktivitas simpel.
JOMO Anak Muda Indonesia
Milenial dan Gen Z Indonesia mengadopsi JOMO dengan cara kreatif dan fleksibel, sesuai gaya hidup urban yang dinamis.
Beberapa cara populer mereka menjalani JOMO di antaranya:
• Detoks Mini
Banyak anak muda mulai dengan mematikan notifikasi atau uninstall aplikasi medsos sementara.
Tren seperti ‘Silent Sunday’, sehari tanpa gadget, ramai di Jakarta dan Bandung, di mana mereka ganti scroll ponsel dengan aktivitas offline seperti membaca atau masak.
• Hobi Solo yang Menenangkan
Journaling, menulis jurnal reflektif dengan washi tape aesthetic, scrapbooking, atau merajut jadi pilihan favorit.
Membaca buku juga menjadi tren yang kembali hidup.
• Quality Time Offline
Alih-alih ikut event besar, anak muda pilih hangout intim dengan temen dekat, seperti ngobrol di kafe lokal atau main board game
Cafe-cafe board game menjamur di kota-kota besar bahkan dengan aturan larangan main ponsel selama berada di cafe.
• Micro-Adventures di Sekitar
JOMO juga tentang menikmati petualangan kecil, seperti jalan-jalan di taman kota atau eksplor hidden gems di kampung tua.
Fokusnya bukan destinasi, namun menikmati proses tanpa rencana ketat.
• Self-Care Rituals
Ritual sederhana seperti mandi aromaterapi, meditasi 10 menit pakai app lokal seperti Riliv, atau memasak resep simpel, jadi cara anak muda recharge.
Istilah ‘monk mode’ menjadi populer, rutinitas fokus tanpa distraksi.
Manfaat JOMO untuk Anak Muda
JOMO bukan cuma tren, namun juga gaya hidup yang membawa dampak positif:
• Kesehatan Mental
Mengurangi stres dan anxiety dengan memutus siklus perbandingan sosial di medsos. Dalam sebuah survei, 70% Gen Z mengatakan JOMO dapat membantu mereka lebih tenang.
• Koneksi dengan Diri Sendiri
JOMO membuat anak muda lebih paham apa yang mereka suka, bukan cuma ikut arus tren.
• Hemat dan Fleksibel
Tak perlu biaya besar, cukup meluangkan waktu untuk hal-hal kecil seperti mendengarkan playlist favorit atau jalan pagi di taman.
Tip Memulai JOMO untuk Pemula
Berikut beberapa langkah praktis yang bisa dicoba:
• Mulai dengan Digital Detox Kecil
Coba 2 jam tanpa ponsel, misal ketika libur. Simpan ponsel di laci, ganti dengan aktivitas seperti membaca buku atau journaling.
• Eksplor Hobi Solo
Kembangkan hobi: menulis, fotografi, editing, memasak atau lainnya. Lebih serius olahraga, misal bersepeda, running atau lainnya.
• Nikmati Alam Sekitar
Luangkan 15 menit untuk jalan kaki di lingkungan rumah, atau taman kota.
• Atur Batasan Medsos
Pilih 1-2 platform saja, misal Instagram dan TikTok, cek seminggu sekali. Unfollow akun yang membuat insecure atau terlalu ‘trendy’ agar fokus ke konten yang membuat bahagia.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif