KEDIRI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri mulai melakukan mitigasi bencana dampak fenomena La Lina, di wilayah yang berpotensi tinggi terjadi bencana.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Slamet Turmudzi mengatakan, pihaknya saat ini telah mendirikan posko-posko untuk memantau kondisi di tingkat kecamatan dan desa. “Nanti posko-posko tersebut akan terpusat di posko utama yang kita buat di Kantor BPBD,” jelas Slamet saat dihubungi Bacaini.id, Sabtu 31 Oktober 2020.
Setiap posko, kata Slamet, akan mengumpulkan, dan menggali informasi kebencanaan serta melakukan sosialisasi ditingkatnya masing-masing.
“Untuk anggotanya kita namai Tim Siaga Bencana Daerah (TSBD), mereka tiap jam akan melapor lewat media WA maupun radio,” katanya.
Selain membuat posko, BPBD juga telah memetakan daerah-daerah yang rawan terjadi bencana akibat efek dari La Nina. Tersebut terjadi di sembilan Kecamatan.
Adapun Kecamatan yang berpotensi terjadi bencana longsor antara lain di Kecamatan Tarokan, Kecamatan Banyakan, Kecamatan Semen, Kecamatan Mojo, Kecamatan Kandangan, dan Kecamatan Ngancar.
“Untuk desanya, yang berada di dataran tinggi dan di sekitar Gunung Kelud,” tutur Slamet.
Sedang, untuk potensi bencana Banjir di Kecamatan Tarokan, ada di Desa Janti, Desa cengkok, Kedungsari dan Sumber Duren, untuk Kecamatan Grogol, ada di Desa Grogol. Kecamatan Banyakan, di Desa Tiron, dan Desa Ngablak. Untuk Kecamatan Purwoasri, ada di Desa Purwoasri, Kecamatan Ngadiluwih, dan Kecamatan Krass. “Upaya yang dilakukan ada normalisasi sungai, untuk pencegahan luapan air,” katanya.
Terakhir, untuk bencana puting beliung, semua daerah berpotensi terjadi. “Yang tahun kemarin kena puting beliung, lebih berpotensi besar.
Lebih lanjut, Slamet menuturkan, hingga saat ini kondisi Kabupaten Kediri masih aman terkendali. Berdasarkan laporan yang ada, selama memasuki musim hujan, baru terjadi dua kejadian bencana berskala kecil. “Kemarin dua desa mengalami angin puting beliung yang mengakibatkan pohon tumbang,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dampak terjadinya fenomena La Nina, yakni tingginya potensi tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung. Hal itu disebabkan bertambahnya debit air hujan di awan.(Karebet)