Bacaini.id, KEDIRI – Selasa malam, 17 Mei 2022, kabar duka beredar di grup WhatsApp warga Perumahan Persada Sayang, Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri. Keluarga Wayan kehilangan putri tercinta mereka dengan tiba-tiba.
Seketika warga di perumahan melayat. Mencari tahu kepastian kabar tersebut dan membantu melakukan pengurusan jenazah. Sudah menjadi kewajaran jika keluarga yang bersedih tak akan sempat memikirkan prosesi pemakaman.
Usai jenazah disucikan dan disemayamkan di rumah duka, warga mulai berembuk. Menentukan lokasi pemakaman yang akan menjadi tempat peristirahatan terakhir. “Keluarga menghendaki dimakamkan di Semampir,” kata Putut, Ketua RT 18 yang bertanggungjawab wilayah itu.
Rupanya Wayan menghendaki putrinya dimakamkan di kampung halamannya bersama saudara yang sudah wafat. Hal itu menambah ‘pekerjaan rumah’ karena harus berkoordinasi dengan petugas pemulasara jenazah Kelurahan Semampir. Termasuk teknis membawa jenazah ke sana, mengingat jarak rumah duka dengan lokasi pemakaman cukup jauh.
Di tengah kebingungan mencari armada pengangkut jenazah, seorang pelayat menyarankan meminta bantuan pengurus Masjid Al Khalid Semampir. Di sana ada mobil ambulans yang disediakan untuk membawa jenazah dan orang sakit. “Tidak dipungut biaya alias gratis,” kata pelayat itu.
Pelayat tersebut tak bohong. Rabu pagi, 18 Mei 2022, satu unit ambulans datang ke rumah duka di Perumahan Persada Sayang. Dua petugas berompi Masjid Al Khalid dengan cekatan mengeluarkan brankar keranda dari mobil. Menata rapi di halaman rumah duka yang tak sepi pelayat. Mereka adalah Toni Aji Prasetyo dan Andri Susanto.
“Mobil ambulans masjid Al Khalid disiapkan untuk siapa saja yang membutuhkan, tidak harus jamaah masjid kami,” tutur Aji.
Dia menceritakan jika mobil ambulans tersebut baru beroperasi selama dua bulan. Namun mobilitasnya sudah cukup tinggi untuk membantu warga. Mulai mengantar orang sakit ke rumah sakit hingga membawa jenazah. Beberapa hari lalu dia mengantarkan jenazah ke Tulungagung.
Membawa dan mengantar jenazah memang bukan pekerjaan bergengsi. Bahkan bisa jadi tak ada keuntungan ekonomi yang mereka terima.
Namun keikhlasan Toni dan Andri untuk menolong sesama Insha Allah menjadi berkah yang tak pernah putus.
“Masjid perumahan kita sudah seharusnya meniru Masjid Al Khalid. Memiliki ambulans sendiri untuk menolong warga,” tutur Adit, pengurus Masjid Al Ikhlas Persada Sayang. (HTW)
Tonton video: