• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, October 15, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Alasan Soto Tak Ada di Catatan Kolonial, Ini Asal-usulnya

ditulis oleh Editor
11/05/2025
Durasi baca: 2 menit
552 6
0
Alasan Soto Tak Ada di Catatan Kolonial, Ini Asal-usulnya

Alasan Soto Tak Ada di Catatan Kolonial, Ini Asal-usulnya (foto/Bacaini)

Bacaini.ID, KEDIRI – Soto yang dikenal sebagai hidangan khas Indonesia ternyata bukan asli Nusantara.

Kuliner soto terungkap hasil akulturasi dan asimilasi budaya pada saat para perantau asal Tiongkok menjejakkan kaki di Nusantara.

Denys Lombard dalam buku Nusa Jawa: Batas-Batas Pembaratan, berpendapat soto produk asimilasi budaya dan modifikasi praktik kuliner Kanton.

Kuliner yang menampilkan kaldu berbumbu yang berasal dari daging dan jeroan. Nama ‘soto’ diyakini berasal dari istilah Kanton ‘cau do’ atau ‘jau to’ yang berarti jeroan berbumbu.

Dikutip dari Foodies, secara historis soto muncul pada abad ke-19 ketika masyarakat kelas menengah dan bawah tidak mampu membeli daging.

Maka terciptalah hidangan berbahan dasar kaldu yang lezat yang kemudian populer dengan soto.

Menurut Fadly Rahman, sejarawan dari Universitas Padjajaran, nama ‘soto’ dan jeroan sapi di dalamnya, mencerminkan pengaruh budaya Tionghoa.

Fadly Rahman dalam penelitiannya menemukan catatan Belanda awal abad ke-19 yang menyebut soto sebagai hidangan lokal, terbuat dari jeroan sapi yang direndam dalam kaldu.

Dalam penelitian lain yang dipublikasikan oleh Journal of Ethnic Foods, Semarang merupakan tempat awal perkembangan soto pada abad ke-19.

Hal ini dikarenakan Semarang memiliki kedudukan yang kuat sebagai daerah penghasil daging dengan harga murah.

Bahan utama yang digunakan untuk meracik soto adalah jeroan sapi atau babat sapi yang diolah dan ditambahkan ke dalam kuah soto.

Karena jeroan sapi atau babat sapi tidak digunakan dalam resep makanan kolonial Belanda, catatan soto pada masa itu sangat terbatas.

Penggunaan jeroan dalam masakan dianggap tidak higienis oleh bangsa Eropa.

Penyebaran resep soto di Jawa terjadi secara langsung dan tidak langsung. Dari mulut ke mulut, demontrasi langsung hingga lewat media cetak.

Sementara adanya varian soto di Jawa yang beragam berasal dari kreativitas individu yang didasarkan kebiasaan budaya masing-masing daerah.

Tidak heran kemudian muncul soto Lamongan, soto Madura, soto Betawi maupun soto di wilayah Mataraman yang berkuah bening dan berasa lebih manis.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: asal-usul sotocatatan kolonialkuliner sotosejarah sotosoto
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

angka pengangguran Indonesia nomor 2 di Asia

Pemuda ‘Nganggur’ di Asia Kian Banyak, Indonesia Peringkat Ke-2

Profil Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Pengganti Sri Mulyani

10 Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dengan Sentimen Positif Tertinggi

Hitam Putih Wajah Pesantren di Indonesia

Hitam Putih Wajah Pesantren di Indonesia

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15591 shares
    Share 6236 Tweet 3898
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16621 shares
    Share 6648 Tweet 4155
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2925 shares
    Share 1170 Tweet 731
  • Puting Beliung Terjang Stadion Blitar, Kadispora: Kerugian Rp1,5 M

    565 shares
    Share 226 Tweet 141
  • Wawali Blitar Ngambek: Kok Saya Tak Diajak Rembugan Soal Mutasi?

    603 shares
    Share 241 Tweet 151

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112