Bacaini.ID, TULUNGAGUNG – Sebanyak 1.470 personel gabungan TNI dan Polri bersiaga di sejumlah titik strategis di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.
Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi mengatakan personel gabungan diterjunkan untuk mengantisipasi potensi gangguan.
Juga memastikan situasi keamanan di Tulungagung kondusif, meskipun rencana aksi unjuk rasa yang dijadwalkan pada hari ini batal digelar.
“Kami tetap siaga penuh dengan mengerahkan personel gabungan. Walaupun aksi unras batal, tidak menutup kemungkinan masih ada pihak-pihak yang mencoba memprovokasi masyarakat. Karena itu, kami tidak ingin lengah,” ujar Taat Resdi Kamis (4/9/2025).
Polres Tulungagung sebelumnya mengamankan seorang mahasiswa asal Klaten Jawa Tengah. Mahasiswa berinisial CK disinyalir berusaha melakukan provokasi.
CK ditangkap di sebuah hotel setelah tiga hari berpindah-pindah lokasi di Tulungagung.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku diduga terlibat aksi penyerangan Mapolres Kediri Kota pada Sabtu (30/8/2025) dengan melemparkan dua bom molotov.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sebuah ponsel berisi percakapan terkait rencana penyerangan di Tulungagung.
Dalam penyelidikan ini polisi juga mengamankan mahasiswa berinisial MSA (24) asal Jakarta Timur. MSA diduga menyulut molotov di kerusuhan Kediri.
Sejumlah barang bukti tambahan seperti sepatu, topi, handphone, hingga empat kembang api juga turut diamankan.
Menurut Taat, kehadiran ribuan aparat gabungan ini menjadi bukti keseriusan aparat dalam menjaga stabilitas keamanan daerah.
“Kami ingin masyarakat merasa tenang dan tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Dengan dukungan semua pihak, insyaAllah Tulungagung senantiasa aman dan kondusif,” tegasnya.
Penulis: Fikri
Editor: Solichan Arif