KEDIRI – Banjir yang merendam hampir separuh wilayah Kota Kediri, Rabu 6 Januari 2020, diduga akibat endapan sedimen di dalam gorong-gorong. Agar tak terulang lagi, endapan tersebut harus segera dibersihkan.
Hujan lebat yang berlangsung selama 5 jam kemarin nyaris melumpukan aktivitas warga. Sejumlah jalur protokol dan pusat bisnis dipenuhi genangan air setinggi lutut orang dewasa. Akibatnya jalur lalu lintas macet total.
Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Kediri, Bambang mengatakan banjir kemarin diduga akibat endapan sedimen yang dibawa air hujan di dalam gorong-gorong. Endapan tersebut harus segera diatasi agar tidak kembali menyumbat laju air.
“Sepertinya memang harus segera ada pengerukan di alirannya karena menggangu aliran air,” jelasnya kepada Bacaini.id, Kamis, 07 Januari 2021.
Bambang juga menyebut banjir kali ini tidak ada hubungannya dengan aktivitas pembangunan di Kota Kediri. Dari penelusuran yang dilakukan Tagana, tidak ada gangguan yang diakibatkan pembangunan di setiap aliran yang ada. Saluran air irigasi ke arah Sungai Brantas juga lancar.
Curah hujan yang sangat tinggi menurutnya juga menjadi penyebab utama dari banjir kemarin. Hujan itu adalah yang paling tinggi sejak awal musim hujan ini. “Kalau banjir kemarin itu yang terparah ada di kota tengah. Karena memang beberapa daerah mengarahnya ke kota tengah, jadi akhirnya sampai seperti itu,” kata Bambang.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, bambang telah melakukan mitigasi di sejumlah titik yang mengalami banjir dari intensitas sedang hingga yang terparah. Sejumlah personil juga telah dipersiapkan untuk berjaga di beberapa titik yang dinilai rawan.
Bambang mengimbau kepada masyarakat untuk terus memantau setiap aliran gorong-gorong, dan secara swadaya mengeruk endapan sedimen agar tidak menghalangi laju air. “Tadi beberapa rekan sudah turun untuk mengimbau masyarakat,” ungkapnya.
Untuk diketahui pada hari Rabu, 6 Januari 2021 Kota Kediri dikepung banjir yang cukup tinggi. Air menggenang hingga ketinggian 30-40 cm. Banyak kendaraan roda dua terendam air.
Berdasarkan keterangan dari Tagana Kota Kediri, lokasi terparah ada di 4 titik, di antaranya ada di Jalan Brawijaya, Kelurahan Dandangan, dan Kelurahan Semampir.
Penulis: Karebet
Editor: HTW