Bacaini.ID, KEDIRI – Menghadapi orang bodoh atau bebal secara psikologi itu melelahkan, capek, apalagi berdebat dengan mereka, meskipun ada yang berpandangan jadi hiburan yang menyenangkan.
Dengan ilmu psikologi seseorang terbantu mengenali sifat dan perilaku orang lain. Termasuk mengenali orang bodoh. Bisa menganalisa sifat dan perilaku sehingga tahu bagaimana cara menghadapinya.
Misalnya bagaimana membaca ciri orang yang sedang berbohong. Atau mengenali sifat pemarah seseorang sehingga tahu cara mengatasinya. Termasuk menghadapi orang bodoh.
Berikut tanda-tanda seseorang dapat dianggap orang bodoh dalam psikologi:
Baca Juga:
- 41 dapur MBG Milik Anak Dewan, Apa Salahnya yang Kaya Makin Kaya?
- Cara ‘Menyentuh’ Perempuan yang Laki-laki Perlu Tahu
- Mengenal Sapiosexual, Ketika Cerdas Mengubur yang Seksi dan Berduit
Kebutuhan Untuk Selalu Benar
Tidak hanya sekedar merasa selalu benar, namun juga tidak dapat menerima perspektif lain selain pemikirannya sendiri.
Merasa tidak pernah salah dan tidak mungkin salah. Ini menunjukkan kurangnya kesadaran diri. Seseorang yang seperti ini tidak memahami atau menyadari bahwa pikiran, tindakan, perasaan dan perilaku mereka memiliki dampak terhadap orang lain.
Mereka tidak mau mengakui kesalahan meskipun sudah mengetahui bukti-bukti yang meyakinkan.
Suka Menyalahkan Orang Lain
Bahkan yang tidak ada hubungannya sekalipun. Orang yang selalu menghindari tanggungjawab pilihannya sendiri.
Ia akan selalu menyalahkan orang lain atas keputusan yang ia buat sendiri jika tidak berjalan dengan baik.
Menyalahkan orang lain atas semua yang terjadi dalam hidupnya. Orang seperti ini tidak akan bisa tumbuh dewasa.
Lebih Banyak Bicara Daripada Mendengar
Selalu menguasai percakapan, tidak memberi orang lain kesempatan berbicara dan mengabaikan ucapan orang lain.
Mereka tidak butuh pendapat, sanggahan, maupun penjelasan. Orang yang lebih suka mendengarkan ucapannya sendiri daripada mendengarkan orang lain berbicara.
Menolak Belajar
Merasa diri sudah pintar, sudah tahu, punya pengalaman dan lainnya. Mereka menolak untuk belajar hal baru, teori baru, ilmu pengetahuan baru dan segala sesuatu yang sebenarnya telah berkembang.
Orang-orang seperti ini stuck ditempat dengan pemikiran ‘kolot’. Menganggap hal baru tidak penting dan tidak perlu untuk dipelajari.
Percaya Diri Berlebihan Tanpa Substansi
Bertindak seperti ahli meskipun tidak memiliki ilmu dan pengalaman yang cukup. Berbicara impulsif dan dangkal.
Seperti yang dijelaskan dalam efek Dunning-Kruger: fenomena psikologis di mana seseorang yang memiliki pengetahuan atau kemampuan rendah dalam suatu bidang cenderung melebih-lebihkan kompetensi mereka sendiri.
Mudah Menilai Orang
Kecenderungan untuk menghakimi dan menilai negatif orang lain secara cepat hanya berdasar prasangka tanpa melihat fakta.
Menunjukkan seseorang yang tidak memiliki empati dan ketidakmampuan berpikir logis. Sikap seperti ini tentu merugikan orang lain dan menghambat hubungan yang baik.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif





