• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, December 6, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Tantangan Berat Milenial dan Gen Z Punya Rumah Sendiri

ditulis oleh Editor
21 August 2025 21:26
Durasi baca: 3 menit
tantangan milenial dan gen z memiliki rumah sendiri

Milenial dan Gen Z memiliki tantangan berat punya rumah sendiri (foto/AI/Bacaini)

Bacaini.ID, KEDIRI – Rumah adalah kebutuhan dasar, namun bagi kebanyakan anak muda sekarang, mewujudkannya adalah mimpi.

Harga rumah naik lebih cepat ketimbang kenaikan gaji. Generasi Milenial dan generasi Z (Gen Z) memiliki tantangan tersendiri dalam usaha memiliki rumah.

Harga tanah dan properti yang selalu naik tiap tahun, membuat generasi muda kian sulit mewujudkan.

Ditambah lagi penghasilan yang tidak berbanding lurus dengan laju inflasi, yang membuat harga-harga kebutuhan hidup semakin mahal.

Ini sebabnya memiliki rumah bagi generasi muda sekarang seperti ‘mimpi’:

Harga Rumah Naik Lebih Cepat dari Gaji

Data Bank Indonesia di tahun 2024 menunjukkan harga rumah di Indonesia rata-rata naik 5–7% per tahun.

Sementara itu, kenaikan rata-rata gaji pekerja muda hanya sekitar 3–4% per tahun.

Artinya, kemampuan beli rumah tidak sebanding dengan inflasi harga properti.

Rasio Income to House Price

Dalam ilmu ekonomi, kemampuan membeli rumah diukur lewat rasio House Price to Income (HPI).

Idealnya, harga rumah maksimal 3–4 kali lipat dari pendapatan tahunan.

Namun faktanya, rasio ini bisa mencapai 13–15 kali lipat gaji tahunan pekerja muda.

Artinya, butuh belasan tahun menabung penuh tanpa jajan apapun hanya untuk beli rumah sederhana.

Perubahan Gaya Hidup dan Prioritas

Selain faktor harga, hal-hal berikut dihadapi anak muda:

• Beban cicilan lain seperti kredit motor, pinjaman pendidikan, dan gaya hidup digital mereka misalnya upgrade ponsel, langganan streaming, traveling dan lainnya.

• Prioritas bergeser. Sebagian lebih memilih investasi jangka pendek seperti saham, kripto, bisnis sampingan, dibanding KPR.

Tingginya DP dan Bunga KPR

Uang muka rumah (DP) umumnya 10–20% dari harga rumah. Dengan harga Rp600 juta, DP bisa Rp60- 120 juta, jumlah yang sulit terkumpul bagi fresh graduate.

Menurut data OJK, suku bunga KPR masih relatif tinggi, rata-rata 7–9% per tahun.

Apa Solusinya?

Kebutuhan pada tempat tinggal mau tak mau harus diprioritaskan untuk kepastian masa depan.

Untuk menghadapi banyaknya tantangan kepemilikan rumah di masa kini, beberapa langkah bisa diambil:

• Subsidi dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)

Pemerintah memiliki program rumah subsidi dengan DP rendah dan bunga sekitar 5%. Memilih rumah subsidi adalah langkah yang paling rasional yang bisa diambil.

• Co-living

Tren tinggal bersama dengan sistem sewa jangka panjang, makin populer di kalangan milenial.

Patungan sewa rumah dengan beberapa teman, lebih murah daripada sewa apartemen atau kost.

• Investasi dini

Mulai menabung atau investasi sejak kuliah bisa mempercepat mimpi punya rumah.

• Hunian vertikal

Apartemen atau rumah susun lebih terjangkau daripada rumah tapak di kota besar.

Apalagi dengan adanya wacana pajak tinggi untuk rumah tapak di perkotaan, memilih hunian vertikal lebih aman untuk masa depan.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: gen zmilenialrumahtantangan gen Ztantangan milenial punya rumah
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

sampah plastik cemari laut

Sampah Plastik yang Mencemari Laut di Dunia Datang dari Asia

Kota Kediri Terima Penghargaan Swasti Saba Padapa, Ini Penjelasan Nilainya

Kota Kediri Terima Penghargaan Swasti Saba Padapa, Ini Penjelasan Nilainya

guru privat anak

Tip Jadi Guru Privat Anak di Rumah, Tak Berlaku Untuk Ortu Tajir

  • pelajar blitar pembuang bayi menangis

    Tangis Penyesalan Pelajar di Blitar Usai Membuang Bayi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Kekuatan Fiskal Kota Kediri, Aman atau Bahaya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112