Bacaini.ID, KEDIRI – Kasus balita cacingan yang dialami Raya (4), balita asal Sukabumi Jawa Barat menghebohkan media sosial.
Balita Raya meninggal dunia dengan diagnosa cacingan atau ascariasis akut yang bahkan sudah menyebar ke paru-paru dan otaknya.
Saat dirawat pada pertengahan bulan Juli di RSUD R. Syamsudin SH, Sukabumi, balita Raya sudah dalam keadaan koma.
Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) diketahui sering menginfeksi balita terutama di lingkungan dengan sanitasi buruk.
Berikut beberapa hal mengenai ascariasis, penyakit cacingan yang perlu diwaspadai.
Penyebab Utama Ascariasis
Infeksi cacing gelang disebabkan antara lain:
• Kontaminasi makanan dan air
Telur cacing gelang dapat mencemari tanah, sayuran, dan air.
Mengonsumsi makanan yang tidak dicuci bersih atau air yang tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan infeksi.
• Sanitasi buruk
Lingkungan dengan sanitasi yang buruk, seperti kurangnya toilet yang layak, dapat menyebabkan penyebaran telur cacing gelang melalui tanah dan air.
• Kontak dengan tanah yang terkontaminasi
Anak-anak yang sering bermain di tanah rentan terhadap infeksi jika mereka tidak mencuci tangan setelah bermain dan sebelum makan.
Dalam kasus balita Raya tersebut, diketahui lingkungan tempat tinggalnya berdekatan dengan kandang ayam.
• Kebiasaan buruk
Kebiasaan seperti menggigit kuku, memasukkan jari ke mulut, minum air mentah atau tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet dapat meningkatkan risiko infeksi.
• Kekurangan gizi
Kekurangan gizi dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi cacing gelang.
Gejala Ascariasis
Infeksi cacing gelang dapat menyebabkan beberapa gejala, diantaranya: sakit perut, mual, muntah, diare, dan gangguan pencernaan lainnya.
Dalam beberapa kasus, cacing gelang juga dapat bermigrasi ke organ lain seperti paru-paru, menyebabkan batuk, sesak napas, dan demam.
Pencegahan Ascariasis
Sebab utama infeksi cacing gelang adalah masalah kebersihan, sanitasi.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya ascariasis pada balita maupun orang dewasa.
• Rajin cuci tangan
Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet atau setelah beraktivitas di luar rumah.
• Cuci bersih makanan
Cuci bersih semua sayuran dan buah-buahan sebelum dikonsumsi.
• Masak makanan dengan matang
Pastikan memasak makanan hingga matang, terutama daging.
• Hindari kontak langsung dengan tinja
Baik kotoran manusia maupun hewan. Gunakan sarung tangan untuk menghindari kemungkinan adanya parasit.
• Perhatikan kebersihan lingkungan
Jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, terutama fasilitas sanitasi.
• Konsumsi obat cacing
Konsumsi obat cacing secara rutin sebagai langkah pencegahan. Kementerian Kesehatan menganjurkan minum obat cacing setiap 6 bulan sekali.
Atau kunjungi dokter jika anggota keluarga terindikasi menderita cacingan agar mendapat penanganan media yang tepat.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif