• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, August 16, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

4 Ritual Minta Hujan Masyarakat Nusantara: Ada Darah dan Tarian

ditulis oleh Editor
16/08/2025
Durasi baca: 3 menit
540 5
0
ritual minta hujan masyarakat nusantara

Ragam ritual minta hujan masyarakat nusantara (foto/ist)

Bacaini.ID, KEDIRI – Tradisi meminta hujan pada musim kemarau panjang dikenal luas oleh sebagian masyarakat Nusantara.

Ritual memanggil hujan bertujuan untuk mengakhiri musim kemarau sekaligus mencegah datangnya bencana akibat kemarau panjang.

Berikut beberapa ritual adat memanggil hujan di berbagai pelosok Nusantara.

Cambuk Badan Tiban, Tulungagung

Ritual meminta hujan dari Kabupaten Tulungagung Jawa Timur ini merupakan warisan tradisi raja Kediri yang hingga kini masih lestari.

‘Tiban’ berasal dari bahasa Jawa yang berarti ‘tiba’ atau ‘jatuh’. Dalam konteks ini, merujuk pada turunnya hujan yang diharapkan.

Cambuk Badan Tiban hingga kini terus dilestarikan terutama oleh warga Desa Trajak, Kecamatan Pagerwojo Tulungagung.

Terutama ketika kemarau panjang dan warga mulai kesulitan mendapatkan air.

Ritual tiban dilakukan dengan melibatkan dua orang laki-laki dewasa bertelanjang dada, saling mencambuk dengan cambuk terbuat dari lidi aren.

Terdapat aturan permainan dan wasit sebagai penjaganya.

Makna di balik darah yang menetes akibat cambukan dipercaya bakal mendatangkan hujan.

Selain di Tulungagung, tradisi yang sama juga bisa ditemui di wilayah Trenggalek dan Blitar.

Tari Sintren, Cirebon

Tari Sintren dilakukan saat daerah setempat mengalami musim kemarau panjang.

Biasanya ritual ini diadakan selama 40 malam berturut-turut dengan harapan hujan akan turun setelahnya.

Tari Sintren atau Lais adalah tarian yang beraroma magis, bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dengan Sulandono.

Tarian pemanggil hujan ini dilakukan dengan doa dan harapan tetap dipanjatkan pada Yang Maha Kuasa agar hujan cepat turun yang dilakukan oleh seorang pawang sintren.

Penari Sintren biasanya adalah seorang gadis perawan. Sedangkan pemain lais yang perankan pria adalah bujang yang harus masih perjaka.

Tarian ini dilakukan oleh sang penari dalam keadaan tidak sadar atau kesurupan.

Ritual Mora’akeke, Suku Kaili, Sulawesi Tengah

Ritual Mora’akeke merupakan upacara adat suku Kaili di Sulawesi Tengah yang bertujuan untuk meminta hujan, terutama saat musim kemarau panjang.

Ritual ini dilakukan di pinggir Sungai Vuno dengan serangkaian prosesi, termasuk penyembelihan tiga ekor kambing dan doa-doa memohon agar hujan segera turun.

Mora’akeke dilakukan untuk memohon kepada Tuhan agar menurunkan hujan, meredakan panas matahari yang menyebabkan kekeringan, dan menambah deras air Sungai Vuno yang mengering.

Ritual ini dipimpin oleh seorang ‘bayaha’, seorang laki-laki dengan dandanan seperti perempuan, yang menari mengelilingi pohon ‘vunja’.

Bayaha diikuti oleh dua ‘makatoko ka’ada, perempuan paruh baya. Mereka melakukan ritual tarian yang mengikuti irama dari alat musik tradisional gimba.

Nuba Adat, Suku Dayak, Kalimantan

Ritual Nuba Adat dilakukan untuk meminta hujan oleh masyarakat suku Dayak.

Ritual dilaksanakan dengan cara meracuni ikan di sungai menggunakan getah akar tuba saat musim kemarau.

Ritual ini dilakukan secara gotong royong oleh Suku Dayak. Diawali dengan mencari akar tuba secara bersama-sama di hutan.

Setelah itu, para laki-laki dewasa bersama-sama memukul akar tuba agar getahnya keluar.

Getah tuba ini merupakan racun alami yang sangat mematikan.

Kemudian racun tuba diangkut ke sampan menuju sungai. Air tiba disebarkan dengan komando dari Kepala Suku.

Dihilir sungai, sebagian lain masyarakat adat menunggu ikan-ikan yang muncul karena terkena racun dan menangkapnya.

Ritual biasanya dilakukan pada malam hari dengan harapan keesokannya akan turun hujan.

Masyarakat adat percaya bahwa tindakan ini akan menarik perhatian Tuhan dan memicu turunnya hujan.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: darahmasyarakat-nusantaramusim kemarauritual memanggil hujanritual minta hujan
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

warga Blitar tewas usai cekcok di pesta miras

Cekcok di Pesta Miras Tewaskan Warga Blitar: 2 Orang Dibekuk

Dari Gelap ke Terang, Warga Bandealit Jember Sambut Harapan Baru

Dari Gelap ke Terang, Warga Bandealit Jember Sambut Harapan Baru

Tewas tenggelam dalam perayaan HUT RI ke-80 di Jombang

HUT RI ke-80 di Jombang: Peserta Lomba Mancing Tewas Tenggelam

  • Rapat paripurna DPRD Blitar kembali gagal digelar

    Paripurna DPRD Blitar Gagal Lagi: Legislatif dan Eksekutif Adu Kuat

    617 shares
    Share 247 Tweet 154
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15489 shares
    Share 6196 Tweet 3872
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16602 shares
    Share 6641 Tweet 4151
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10868 shares
    Share 4347 Tweet 2717
  • Soal Jabatan Sekda Pemkab Blitar Terkesan Slintutan

    1467 shares
    Share 587 Tweet 367

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist