Bacaini.ID, TULUNGAGUNG – Sebanyak 17 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Kabupaten Tulungagung kekurangan siswa baru. Dua diantaranya bahkan hanya mendapat enam siswa didik baru pada penerimaan murid baru Tahun 2025 ini.
Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Tulungagung, Endra Kusriawan mengakui pelaksanaan SPMB Tahun 2025 ini mengalami kendala. Masih ada 17 SMP negeri yang pagunya belum terpenuhi 100 persen.
“Ada sekolah yang sudah terpenuhi, ada pula beberapa sekolah yang pagunya belum terpenuhi bahkan bisa dikatakan sedikit,” kata Endra kepada Bacaini.ID, Selasa, 1 Juli 2025.
Nasib paling miris dialami oleh SMPN 2 Ngantru dan SMPN 2 Rejotangan. Dua sekolah itu hanya mendapatkan masing-masing enam siswa didik baru pada SPMB tahun 2025, baik pada gelombang pertama maupun gelombang kedua.
“Memang tidak ada yang daftar, anak-anak didik kita tidak mau mendaftar ke sekolah tersebut. Mungkin mereka ingin ke sekolah lainnya,” tambah Endra.
Kasus semacam ini menurutnya bukan karena kesalahan calon peserta didik. Melainkan penyelenggara sekolah yang kurang berinovasi untuk menarik minat calon siswa mendaftar.
Pada SPMB Tahun 2025 ini, terdapat 16.135 siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) yang melanjutkan ke SMP sederajat Dinas Pendidikan Tulungagung mencatat sebanyak 8.819 siswa telah masuk sistem dan melanjutkan ke SMP Negeri di Tulungagung. Selain SMP negeri, banyak siswa yang memilih ke sekolah swasta, MTs atau mondok.
“Hanya ada laporan dua siswa saja yang belum mendapatkan sekolah. Itu dimungkinkan karena orang tua mereka yang lupa atau tidak mendapat info untuk mendaftarkan anaknya ke SMP,” tutup Endra.
Penulis: Fikri
Editor: Hari Tri Wasono