Bacaini.ID, KEDIRI – Menghabiskan uang untuk travelling (jalan-jalan), wisata kuliner, atau mencari pengalaman baru terbukti lebih membahagiakan ketimbang sekedar beli barang mewah.
Dr. Thomas Gilovich, profesor psikologi Cornell University yang memelopori penelitian ini menyatakan membelanjakan uang untuk pengalaman baru menghasilan kebahagiaan lebih besar dan langgeng daripada belanja barang-barang.
Ia berpendapat bahwa kegembiraan memperoleh barang-barang fisik cepat berkurang, sementara kesenangan yang diperoleh dari pengalaman cenderung tumbuh seiring waktu.
Alasan mengapa hal ini bisa terjadi karena pengalaman pada dasarnya bersifat sosial.
Memiliki pengalaman baru, bertemu orang baru ketika travelling, berbagi makanan, menghadiri konser, menumbuhkan hubungan dengan lingkungan sosial.
Interaksi sosial sangat penting bagi kesehatan mental, memberi rasa memiliki dan mengurangi perasaan kesepian dan keterasingan.
Pengalaman sosial yang positif ini menciptakan kenangan abadi, yang akan dikenang lama setelah aktivitas itu sendiri berakhir.
Dikutip dari Pockitudes, beberapa teori psikologis menjelaskan mengapa memiliki pengalaman lebih berperan terhadap kebahagiaan ketimbang harta benda.
Teori tingkat adaptasi menyatakan bahwa orang cepat beradaptasi dengan harta benda baru, dan kegembiraan awal mereka berkurang seiring berjalannya waktu.
Sebaliknya, pengalaman memberikan rangsangan yang bervariasi dan dinamis, yang membuat otak tetap aktif.
Teori lainnya menyebutkan, orang cenderung membandingkan diri dengan orang lain saat menilai kebahagiaan mereka sendiri.
Barang-barang material lebih rentan jadi perbandingan yang menyebabkan rasa iri dan ketidakpuasan.
Sementara pengalaman bersifat unik dan personal, sehingga perbandingan jadi tidak mungkin dilakukan dan mengurangi dampak negatif pada kebahagiaan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif