Bacaini.ID, YOGYAKARTA– PT Permodalan Nasional Madani Venture Capital (PNM VC) menghentikan proses lelang atas rumah milik Mbah Tupon yang diagunkan. BUMN pembiayaan ultramikro ini juga siap memberikan bantuan hukum kepada Mbah Tupon yang menjadi korban mafia tanah.
Sekretaris Perusahaan PNM, L Dodot Patria Ary mengatakan obyek tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) 2445/Bangunjiwo itu telah diagunkan oleh debitur atas nama Muhammad Achmadi kepada PNM VC. Karena debitur tak mampu menyelesaikan kewajiban, maka PNM VC melakukan proses lelang.
Belakangan diketahui jika obyek tersebut adalah milik Tupon Hadi Suwarno atau Mbah Tupon yang berdomisili di Bantul. Peristiwa ini kemudian tersiar di media sosial dan menjadi polemik di masyarakat.
Dodot mengungkapkan pihak PNM telah menemui Mbah Tupon untuk mencari kebenaran informasi tersebut. Lembaga pembiayaan ultramikro yang tergabung dalam holding ultramikro dengan BRI sebagai induk dan PT Pegadaian ini berkomitmen membantu Mbah Tupon yang disinyalir menjadi korban praktik mafia tanah.
“Teman-teman dari PNM VC juga sudah bertemu dengan Pak Tupon dan keluarga. Saat itu, teman-teman sudah meminta meminta maaf atas ketidaknyaman yang muncul. Kami akan menawarkan bantuan hukum jika diperlukan,” kata Dodot Patria di Yogyakarta.
Langkah PNM itu sejalan dengan keputusan Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul, Yogyakarta, yang telah memblokir internal terhadap Sertifikat Hak Milik (SHM) 2445/Bangunjiwo pada 29 April 2025. Surat pemblokiran internal tersebut ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul, Tri Harnanto.
Penulis: Hari Tri Wasono