• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, August 28, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Cerita Kebo Iwa, Tokoh Bali yang Dihabisi di Lereng Wilis Kediri

ditulis oleh Editor
29/03/2025
Durasi baca: 3 menit
571 18
0
Cerita Kebo Iwa, Tokoh Bali yang Dihabisi di Lereng Wilis Kediri

Cerita Kebo Iwa, Tokoh Bali yang Dihabisi di Lereng Wilis Kediri (foto/Bacaini)

Bacaini.ID, BALI – Monumen Kebo Iwa berwujud patung laki-laki berukuran raksasa itu berdiri megah di Jalan By Pass Mandara Giri Buruan Kabupaten Gianyar, Bali.

Jumat 28 Maret 2025 atau H-1 hari Raya Nyepi, jalan Mandara Giri yang biasanya padat kendaraan roda empat dan dua, terlihat lengang.

Maklumlah, jelang lebaran Idul Fitri sebagian besar pendatang di Bali: pekerja dan wisatawan telah pada mudik ke kampung halaman masing-masing.

Arus mudik diketahui bergerak sebelum penyeberangan Gilimanuk-Ketapang dan Bandara Internasioal I Gusti Ngurah ditutup 24 jam (29-30 Maret) selama Nyepi.

Mengenakan busana dan hiasan kerajaan, arca sosok Kebo Iwa divisualkan manly: bertubuh atletis, berotot, dengan kumis melintang. Gagah.

Dikutip dari prasasti Blanjong Sanur berangka tahun 836, Kebo Iwa merupakan Mahapatih Kerajaan Bedahulu Gianyar, kerajaan Bali pada abad ke-14.

Karir militer dan politik Kebo Iwa dibangun dari kekuatan dan kebaikan hati. Ia bukan berasal dari kasta tinggi di Bali: Brahmana dan Ksatria.

Ia hanya anak petani yang dikenal perkasa, berani dan sekaligus baik budi, yang itu telah menarik perhatian raja dan mengantarkannya sampai ke kerajaan.

Nama Kebo Iwa sebagai Mahapatih Kerajaan Bedahulu yang  perkasa dan sulit dicari tandingannya, terdengar hingga kerajaan Majapahit.

Majapahit diketahui tengah gencar-gencarnya melakukan penaklukan. Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada harus segera terwujud.

Opsinya hanya dua: Bersedia tunduk di bawah kekuasaan Majapahit atau dipaksa dengan kekuatan militer penuh. Intinya, Bali harus takluk.

Mahapatih Gajah Mada melihat Kebo Iwa jadi penghalang utama, dan karenanya harus disingkirkan.

Sementara melakukan penyerbuan dengan perang terbuka dikalkulasi kurang menguntungkan. Berbagai siasat dan akal tipu muslihat diputar keras.

Hasilnya adalah memancing Kebo Iwa keluar dari Pulau Bali dengan menggunakan pesona perempuan berparas jelita, dan berhasil.

Sejumlah sumber menyebut peristiwa itu berlangsung di lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri Jawa Timur. Hal itu ditandai dengan banyaknya bebatuan di sekitar lokasi.

Mahapatih Kerajaan Bedahulu dihabisi dengan cara yang licik setelah sebelumnya diminta oleh si puteri berparas jelita membuat sumur yang dalam.

Begitu Kebo Iwa berada di dalam sumur yang digalinya, pasukan Majapahit menimbuninya dengan material bebatuan hingga tewas.

Cara licik dan keji yang mengingatkan pada cerita tutur Dewi Kilisuci, putri Raja Airlangga saat menghabisi Mahesa Sura dan Lembu Sura.

Versi lain menyebut, Kebo Iwa berhasil keluar dari jebakan timbunan material batu. Namun ia kemudian mempersilakan dibunuh oleh orang-orang Majapahit yang telah melicikinya.

Dengan mangkatnya Mahapatih Kebo Iwa, Kerajaan Majapahit dengan mudah menaklukkan Bali.

Begitulah kisah tragis Mahapatih Kebo Iwa, salah satu tokoh besar dalam sejarah kerajaan kuno di Bali.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: BaliKebo IwaKediriKerajaan Bedahulumajapahitsejarah Balitokoh Bali
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Terdakwa kasus pembunuhan yang sedang sidang di PN Jombang menolak restitusi

Keluarga Korban Pembunuhan di Jombang Minta Restitusi 266 Juta

Lahan Garapan Dialihfungsikan, Petani Kediri Demo Kantor BPN

Lahan Garapan Dialihfungsikan, Petani Kediri Demo Kantor BPN

PDIP Umumkan 3 Nama Capres, Salah Satunya dari Kediri

Anggap Korupsi Bukan Kejahatan Kemanusiaan, Hasto Gugat UU Tipikor ke MK

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2785 shares
    Share 1114 Tweet 696
  • PAK APBD Blitar Gagal Terus, DPRD: Ada Apa dengan Bupati?

    631 shares
    Share 252 Tweet 158
  • Ultimatum Untuk Bupati Blitar dan Wabup Beky dari GPI

    744 shares
    Share 298 Tweet 186
  • Pemkab Blitar Didesak Umumkan Hasil Donasi Puncak Hari Jadi

    775 shares
    Share 310 Tweet 194
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15521 shares
    Share 6208 Tweet 3880

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist