Bacaini.ID, KEDIRI – Mengajari anak untuk beribadah adalah kewajiban setiap orang tua.
Selain memberi contoh, orang tua juga wajib membimbing sampai anak memiliki kesadaran pribadi.
Termasuk dengan ibadah puasa bagi seorang muslim. Sebagian orang tua berpendapat anak harus diajari berpuasa sedini mungkin.
Namun tidak sedikit yang merasa tidak tega dan beranggapan anak masih dalam proses bertumbuh kembang dan butuh asupan gizi lebih.
Ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya membagikan ilmu mengenai usia yang tepat bagi anak untuk berpuasa penuh.
Belajar berpuasa sebelum baligh
Pada dasarnya usia yang tepat untuk belajar berpuasa adalah sebelum anak menginjak masa balighnya.
Dengan belajar sebelum masa baligh, anak telah terbiasa dan memiliki kesadaran menjalankan ibadah sebagai kewajiban seorang muslim.
Setiap anak berbeda-beda usia balighnya. Lazimnya berkisar antara usia 12 hingga 14 tahun, bisa lebih cepat maupun lebih lambat dari usia tersebut.
Sebelum baligh, orang tua disarankan untuk mengajarkan anak berpuasa, ketika anak sudah memiliki akal.
Artinya, anak telah mengerti ketika diajak berbicara, diskusi atau sudah mampu menyampaikan pendapat sekaligus keinginan mereka.
Rata-rata kemampuan ini didapatkan anak pada usia 4 tahun atau lebih. Tak hanya pada bulan Ramadhan, latihan puasa bisa dilakukan di bulan Rajab dan Sya’ban.
Jangan memaksa anak berpuasa penuh
Ketika anak belum baligh, puasa bukanlah kewajiban mereka.
Karenanya orang tua juga harus menyadari bahwa anak tidak harus menyelesaikan puasa mereka sehari penuh atau setiap hari.
Belajar berpuasa harus semampu anak dan orang tua wajib mendukung.
Jangan memaksa anak untuk menyelesaikan puasa mereka secara penuh.
Beri apresiasi ketika anak menyelesaikan puasa mereka walaupun hanya beberapa jam.
Ketika belum terbiasa berpuasa, metabolisme tubuh anak menyesuaikan dengan kemampuan kondisi anak.
Jika anak memilih untuk menyelesaikan puasa mereka pada jam berapapun, jangan dihalangi.
Namun orang tua harus terus memberi motivasi pada anak untuk terus meningkatkan kemampuan dan kebiasaan mereka berpuasa.
Dengan cara demikian, diharapkan pada masa balighnya nanti, anak telah terbiasa berpuasa penuh dan metabolisme tubuh mereka pun sudah menyesuaikan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif