Bacaini.ID, KEDIRI – Mengajari anak menjadi baik hati dengan membiasakan berucap terima kasih, minta tolong dan maaf, lazim dilakukan para orang tua.
Namun belum banyak orang tua yang mengajari anak-anak mereka bersikap asertif. Padahal itu tidak kalah penting dalam pergaulan sosial.
Sikap asertif adalah sikap dengan kemampuan berkomunikasi yang jujur, tegas, namun tetap menghargai perasaan orang lain.
Mengajari anak bersikap asertif artinya mengajari mereka untuk membela diri sendiri dalam situasi tak nyaman tanpa bersikap agresif.
Dikutip dari Huffpost, berikut beberapa frasa yang orang tua bisa ajarkan pada anak agar terbiasa mengungkapkan perasaan secara verbal, mengembangkan kepercayaan diri dengan tetap menjaga kesopanan.
“Tolong hentikan, saya tidak suka… “
Kalimat sederhana, namun jelas untuk memberi batasan instan.
Misal ketika anak didorong oleh temannya, atau di olok-olok. Atau saat mainannya direbut.
Sesuaikan dengan situasi yang terjadi. Misal, “Jangan dorong-dorong, saya tidak suka. Tolong hentikan”
“Saya tidak suka… “
Konfrontasi bisa terasa tidak nyaman bagi anak-anak, dan pernyataan ini menunjukkan ketegasan tanpa menyerang orang lain.
Kalimat ini bisa digunakan misal ketika barangnya dipinjam tanpa izin, atau ketika orang tua berdiskusi dengan anak dan meminta persetujuan atau pendapatnya.
Anak-anak bisa menyampaikan rasa tidak nyamannya dengan kalimat tersebut.
“Tidak, terima kasih”
Ketika anak merasa tertekan dalam situasi tertentu atau merasa tidak nyaman untuk menolak.
Misal ketika ditawari makanan yang dia tidak suka atau seseorang memaksanya untuk ikut bermain.
Kata ‘terima kasih’ di akhir kalimat membuatnya tetap bersikap tegas namun juga tetap menunjukkan hormat.
“Saya lebih suka… / Saya mau yang lain… “
Atau kalimat sejenis yang menunjukkan pilihan mana yang lebih dia sukai.
Dengan memilih alternatif lain yang ada dan lebih dia sukai, anak belajar menyampaikan pendapat pribadi sesuai keinginannya.
“Saya pikirkan dulu..”
Jika anak dihadapkan pada situasi tekanan untuk segera membuat keputusan, kalimat tersebut bisa membantunya.
Pernyataan ini mengirimkan pesan bahwa mereka tahu cara membuat keputusan yang bijaksana dengan penuh kesadaran.
“Permisi, saya ingin… “
Atau kalimat ‘Permisi, bolehkah saya…’ dan sejenisnya. Ungkapan seperti ini, menunjukkan kepada anak-anak bagaimana mengekspresikan kebutuhan mereka atau meminta bantuan kepada orang lain dengan sopan dan percaya diri.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif