Bacaini.ID, KEDIRI – Program Baking Class BacaGaya, kanal utama life style dan entertainment media online Bacaini.ID, kembali digelar.
Berlangsung di home base Bacaini.ID di Kediri, para peserta Baking Class batch ke-3 dikenalkan resep dan cara membikin kue bolen dengan rasa aduhai.
Rahasia kelezatan bolen yang diketahui berasal dari Bandung Jawa Barat dan merupakan hasil inovasi dari resep pastry Belanda itu, dibedah.
Galuh Hapsari atau akrab disapa Ibu Gals selaku mentor yang lama malang melintang di dunia pastry, membawakan materi dan praktik dengan rileks.
Celetukan-celetukan jenakanya di sela penyampaian materi dan praktik, bikin para peserta baking class serasa memasak di dapur rumah sendiri.
“Ini kelasnya kita buat santai tapi juga dengan praktik yang sungguh-sungguh ya,” tutur Ibu Gals saat memulai baking class Minggu (2/2/2025).
Tentu semua pernah mencicipi bolen isian tape. Atau durian ketika lagi musim, dan yang paling umum, bolen isian pisang.
Tapi untuk rasa bolen yang aduhai sekaligus membekas di memori lidah, kata Galuh ada rahasia khusus yang tidak semua orang mengerti.
Selain kualitas bahan-bahan, komposisi atau takaran, proses memasak kue bolen juga jadi penentu yang sangat penting.
“Itu kenapa meski tahu resepnya, namun ketika dicoba rasanya tidak sama. Karena ada rahasianya, dan disini kita bedah sama-sama,” lanjutnya sembari ketawa.
Salah satu peserta yang menarik perhatian adalah Lila, pelajar kelas 10 SMA. Lila mengaku sempat belajar baking, tepatnya saat berlangsungnya wabah Covid-19.
Pada Baking Class BacaGaya ini, kata dia tingkat tersulit ada pada proses melipat dan menggilas bahan (adonan) kue bolen.
Sepintas memang tampak sederhana, tinggal digilas dan dilipat. Padahal proses pengolahan ini perlu ketepatan dan tidak terburu-buru.
“Kesulitannya pada saat menggilas, jika tekniknya tidak pas lipatan menjadi robek dan tidak lebar,” tuturnya.
Dalam baking class juga terungkap bahwa setiap isian kue bolen memiliki tata cara sendiri, yang tidak sama satu sama lain.
Misalnya isian bolen pisang, jauh lebih mudah ketimbang tape atau durian. Sebab pisang tinggal digoreng dengan margarin lalu di potong-potong secukupnya.
Berbeda dengan bolen durian dan tape. Ada proses pemasakan khusus serta tambahan gula halus, garam, dan tepung roti.
Hal itu untuk pencapaian hasil kue bolen dengan penampakan tekstur lembut, tanpa serat kasar.
Lenny, salah satu peserta lain bertestimoni materi pengetahuan dan praktik yang diperoleh dalam baking class sangat membantunya.
Dalam baking class ini, semua peserta diberi kesempatan yang sama untuk mencoba membuat bolen dari step awal hingga akhir.
Selain pengetahuan, para peserta juga mendapatkan sertifikat dan merchandise dari Bacaini.ID.
“Rencana untuk ke depannya belajar bolen sampai bisa, dan semoga bisa menghasilkan cuan,” ungkapnya.
Penulis: Eka
Editor: Solichan Arif