Bacaini.ID, BLITAR – Pelanggaran terstruktur, sistematis dan massif (TSM) diduga telah mencederai proses pelaksanaan Pilkada Kota Blitar 2024.
Puluhan orang yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi (GMPD) Kota Blitar menduga pelanggaran TSM itu telah dilakukan paslon 02.
Dalam unjuk rasa Sabtu (30/11/2024), massa mendesak Bawaslu Kota Blitar melakukan investigasi mendalam dan segera mengambil tindakan.
“Dugaan tersebut jika terbukti dapat mencederai prinsip demokrasi yang seharusnya menjunjung tinggi keadilan, transparansi, dan kejujuran,” tegas Mada Nova Nur Kholifah selaku korlap aksi Sabtu (30/11/2024).
Begitu tiba di Kantor Bawaslu Kota Blitar, puluhan massa GMPD langsung berorasi. Mada membeberkan sejumlah dugaan pelanggaran paslon 02 yang telah dilaporkan masyarakat ke Bawaslu.
Yakni praktik bagi-bagi uang dan bagi-bagi sembako pada masa tenang dan membagikan alat peraga kampanye (stiker) dan makanan di tempat ibadah.
“Terang-terangan membagikan sembako kepada pemilih, bahkan pada masa tenang,” terangnya.
Semua bukti dugaan pelanggaran itu, kata Mada telah dikumpulkan, berupa video, foto dan pernyataan saksi yang semua itu diduga melanggar UU No 10 Tahun 2016 pasal 73.
“Semua bukti ini akan kami serahkan kepada pihak Bawaslu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu massa GMPD juga menyoroti kinerja Bawaslu Kota Blitar yang dinilai kurang maksimal dalam melakukan tugas pengawasan.
Bawaslu, kata Mada mestinya dapat mencegah dengan melakukan pengawasan secara ketat dan massif. Atas dasar itu GMPD mendesak Bawaslu Kota Blitar melakuan investigasi mendalam.
Menurut Mada, tindakan tegas dan sanksi harus dijatuhkan sekaligus mendiskualifikasi jika terbukti adanya kecurangan.
“Juga melakukan pemulihan proses demokrasi, mengambil langkah-langkah untuk memastikan integritas pilkada ke depan,” tegasnya.
Menanggapi desakan massa, Ketua Bawaslu Kota Blitar, Roma Hudi Fitrianto, menyatakan mengapresiasi peran masyarakat dalam mengawal proses demokrasi.
Ia memastikan semua laporan yang masuk akan diproses sesuai regulasi yang berlaku. Beberapa laporan sebelumnya bahkan dalam tahap investigasi.
“Kami sangat menghargai apa yang disampaikan oleh aksi massa hari ini. Dengan jumlah SDM di Bawaslu yang sangat terbatas, kami sangat membutuhkan peran masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengawasan partisipatif,” ujar Roma.
Seperti diketahui, sesuai hasil hitung cepat Pilkada Kota Blitar 2024 dimenangkan oleh paslon No 2 Syauqul Muhibbin-Elim Tyu Samba (Ibin-Elim) yang diusung koalisi PKB, PAN dan Demokrat.
Sesuai hitung cepat, perolehan suara paslon No 1 Bambang Rianto-Bayu Setyo yang diusung koalisi PDIP, Gerindra, Golkar, dan PPP kalah tipis.
Penulis: Solichan Arif