Bacaini.ID, KEDIRI – Setiap pasangan memiliki keinginan untuk tetap langgeng dan harmonis. Namun kadang proses hidup tidak semulus angan.
Jika kemudian terjadi perpisahan, bagaimana cara menyikapinya secara bijak?
Kita sering lihat pasangan yang akhirnya memilih perpisahan sebagai solusi jadi dua orang asing yang cenderung saling membenci.
Rasa kecewa, sakit hati, luka, dendam, jadi alasan kenapa akhirnya kisah cinta berakhir dengan permusuhan.
Mungkinkah memiliki hubungan yang harmonis dengan mantan? Dilansir dari laman thesun.co.uk, berikut tips berpisah tanpa membenci yang disarankan oleh para konsultan pernikahan.
Bicara dari Hati ke hati
Jika ingin mengakhiri hubungan secara damai, lakukan percakapan tanpa gangguan dan itu secara pribadi.
Ambil kesepakatan bersama kapan berbicara dan di mana. Buang kalimat-kalimat yang berisi penghakiman.
Saatnya untuk mendiskusikan hubungan macam apa untuk masa depan, terutama bila ada anak-anak dan keluarga besar yang tentu terdampak dengan perpisahan.
Tidak perlu berdebat bahkan ketika ada rasa benci. Menyelesaikan hubungan dengan baik-baik jadi hal penting agar mental tetap terjaga.
Beri Pengampunan
Memaafkan dapat membantu kita move on dengan pikiran jernih apabila pasangan telah menyakiti.
Penelitian menemukan bahwa sikap memaafkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan mental secara keseluruhan. Kita bisa memaafkan seseorang jika memahami alasan di balik perbuatannya.
Misalnya, bisakah kita memaafkan pasangan yang selingkuh jika dia mengatakan bahwa dia merasa tidak aman dan tidak dicintai, bukan karena dia tidak menginginkan kita?
Penekanannya adalah memaafkan orang lain untuk memaafkan diri sendiri dan bertumbuh dari pengalaman itu, sehingga ke depan hal serupa tidak akan terulang.
Bersikaplah Seperti Orang Dewasa
Perpisahan yang bersahabat masih bisa memicu rasa sakit hati, dan ada kemungkinan perasaan yang datang dari pengalaman negatif masa kecil tidak sadar mendorong reaksi dan perilaku, seperti penolakan atau kecemasan akan perpisahan.
Sebaiknya luangkan waktu untuk tidak mengobrol jika emosi sedang memuncak.
Bagi dan Taklukkan
Penting untuk bersikap seadil mungkin dalam membagi aset jika ingin keadaan tetap bersahabat. Atur pertemuan formal dan buat daftar semuanya.
Tetap bersikap adil walaupun mungkin sulit dilakukan. Bahkan untuk pembagian pengasuhan anak-anak. Hindari melibatkan anak dalam konflik.
Tetapkan Batasan Untuk Tetap Berteman
Entah itu karena anak-anak, kelompok pertemanan, atau cinta selama puluhan tahun, terkadang hidup tanpa mantan pasangan sepertinya mustahil.
Tetap berteman akan bergantung pada bagaimana semuanya berakhir, dan juga apakah masing-masing sudah jelas bahwa semuanya sudah berakhir.
Jika salah satu tetap berharap bisa kembali bersama, persahabatan tidak akan terwujud.
Orang yang punya harapan akan selalu menekan orang yang mengakhirinya. Dan bila ini terjadi, lebih baik melepaskannya. Tidak mengapa menjadi asing kembali.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif