KEDIRI – Dua politisi muda Kota Kediri mendapat kerhormatan bertemu Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Keduanya bercerita tentang upaya membangun Kota Kediri dalam momentum peresmian Amanat Institute, lembaga milik Partai Amanat Nasional.
Dua tokoh muda itu adalah Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan saudaranya Abdul Hakim Bafagih yang menjabat anggota Komisi X DPR RI. Keduanya hadir bersama sejumlah politisi muda dan kepala daerah yang diusung oleh PAN. Diantaranya adalah Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo atau Pasha ‘Ungu’.
Dalam siaran pers yang disampaikan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Kediri, Minggu 23 Agustus 2020, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar atau Mas Abu menyampaikan suka duka membangun Kota Kediri. Kepada Zulkifli Hasan, Mas Abu berkisah tentang kolaborasi bersama tokoh agama hingga anak muda Kediri.
“Saya membuat saluran komunikasi dengan forum KETAWA, ketemu santai bareng walikota. Juga forum Kopi Tahu, untuk meminta masukan langsung dalam membangun Kota Kediri,” kata Mas Abu.
Senada dengan Mas Abu, Zulkifli Hasan berharap kepada anak muda untuk memiliki ilmu yang luas. Dengan fasilitas informasi digital yang ada, percepatan Indonesia menjadi negara yang maju, berdaulat, adil dan makmur akan mudah diwujudkan.
Sayangnya momen istimewa yang disebarluaskan di media sosial itu justru membuat banyak warganet gagal fokus. Mereka memilih mengomentari penampilan Mas Abu yang tidak mengenakan masker dalam pertemuan tersebut. Padahal jarak tempat duduk peserta diskusi sangat dekat dan jauh dari standar protokol kesehatan yakni 1,5 – 2 meter.
Komentar paling ramai tampak di Halaman Facebook AG 243 yang dikelola Radio Andika FM. Hanya berselang tiga jam setelah foto Mas Abu diunggah, telah mengundang 85 komentar yang mayoritas mengkritik penampilan wali kota yang tanpa masker.
Akun Aan Anwar tercatat menulis komentar pedas pertama kali, “Sippp tetep taati protokol kesehatan……jarak 1 kilo🤮huweeekkkk soooorrrrr……”.
Komentar tersebut memantik reaksi warganet lain untuk menyampaikan kritik yang sama. Seperti akun Yanto Ssj SempellCrew yang menulis “Patut di contoh. Wong duwuran ae Ra gawe masker. Ngunu kok wong cilik gk gwe masker di kek i sangsi”.
Akun Agus Sutris menulis tak kalah pedas, ” nk masyarakat cilik ,ono ae peraturan, seng gawe masker jaga jarak, malah seng duwe jabatan koyok ngene,,patut di contoh, gusti alloh mboten sare, wes mugo2 ono setan liwat”.
Namun demikian, beberapa akun memberikan tanggapan positif atas momen pertemuan Mas Abu dengan Zulkifli Hasan itu. Seperti akun Nur Khamid menulis “Semoga Kedepan akan MUNCUL dan BERTAMBAH tokoh2 NASIONAL dari Kediri kususnya dan Jatim umumnya.Sukses SELALU… #MasAbu”. (HTW)