Bacaini.id,TRENGGALEK – Kawasan bekas pengeboman ikan di Pantai Mutiara Trenggalek berangsur-angsur kian membaik. Hal itu memperlihatkan konservasi terumbu karang di Taman Laut Karang Tresno Pantai Mutiara Trenggalek berhasil.
Dalam acara Mutiara Underwater Festival and Conservation (MUFON) 2024, Pemkab Trenggalek bersama 15 besar Putri Otonomi Indonesia (POI) kembali melakukan transpalantasi terumbu karang.
“Aksi kecil ini semoga bisa menyelamatkan ekosistem laut yang semakin krisis,” ujar Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin Rabu (05/06/2024).
Gus Ipin mengungkapkan, dulu kawasan Pantai Mutiara jadi salah satu lokasi putas dan pengeboman menangkap ikan dan lobster. Akibatnya, banyak terumbu karang di Pantai Mutiara yang rusak.
“Kegiatan putas dan pengeboman tentu merusak ekosistem laut. Oleh karena itu kami berupaya terus melakukan konservasi terumbu karang,” ungkapnya.
Setelah beberapa tahun konservasi berjalan di Taman Laut Karang Tresno, kini telah muncul kehidupan baru yang lebih baik. Di mana banyak anemon dan ikan laut yang hidup di taman laut tersebut.
“Perkembangan taman laut kini sudah muncul anemon dan ikan nemo. Tentu ini sungguh membahagiakan,” tambahnya.
Menurut Gus Ipin, jenis terumbu karang yang berada di Taman Laut Karang Tresno adalah varietas lokal. Pada sisi lain juga terdapat budidaya rumput laut dan lobster untuk mendukung ekosistem laut. “Saya mengajak semua masyarakat untuk memperjuangkan kemerdekaan melalui konservasi alam. Karena banyak orang meninggal akibat rusaknya alam,” pungkasnya. (*)