Kedai Dimar di Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan No 78 Kota Kediri cukup istimewa. Tak sekedar menjual tempat, masakan di kedai ini setara dengan racikan resto kelas atas.
Lokasi kedai ini cukup nyempil, tapi strategis. Berwujud ruko yang didesain dengan mini garden di depannya, Kedai Dimar berada tepat di sebelah utara kampus Universitas Nusantara PGRI (UNP).
Dibanding kedai lain yang memiliki lokasi luas seperti Kedai Ewok di Jalan Kawi, Kedai Dimar terbilang kecil. Namun penataan bangku yang tepat dan artistik membuat kedai ini terkesan luas. Pengunjung yang ingin menikmati lalu lalang jalan bisa memilih bangku di depan dengan rerimbunan tanaman hias.
Kalau tak ingin ‘sumuk’, kamu bisa memilih tempat di dalam yang lebih sejuk dengan fasilitas AC. Hanya saja ruangan ini didesain bukan untuk perokok.
Pemasangan sekat kaca di seluruh bagian depan membuat ruangan dalam Kedai Dimar terkesan lega. Dari dalam masih terlihat jelas pemandangan luar dengan suara yang lebih kedap. Cocok untuk membahas hal serius dengan suasana santai.
Kejutan lain dari kedai ini terjadi saat membuka buku menu. Kuliner di kedai ini lumayan komplit, mulai minuman panas dan dingin, hingga makanan ringan sampai berat.
Sedikit bocoran dari menu kedai ini adalah nasi gorengnya yang juara. Menu nasi goreng Dimar paling banyak dipesan dengan cita rasa unik, yakni full sayur. Mulai taoge, kecambah, hingga daun sawi berkelindan di dalam nasi goreng yang gurih. Rasanya sangat pas dengan lidah orang Kediri yang suka makanan gurih cenderung asin.
Satu porsi nasi goreng Dimar terdiri dari nasi goreng yang dibentuk tumini (tumpeng mini), telor mata sapi, sayuran, dan kerupuk. Meski terlihat tak terlalu tinggi, gunungan nasi mungil ini ternyata cukup mengenyangkan. Apalagi ketika diorak-arik, terdapat potongan daging ayam di dalamnya yang menambah cita rasa nasi goreng Dimar.
Bagi kamu yang menyukai rasa pedas bisa memesan nasi goreng sedang atau pedas. Alih-alih menambahkan sambal seperti nasi goreng kaki lima, peracik menu di Kedai Dimar memberikan rajangan cabe mentah di dalam nasi. Konon mengkonsumsi cabe dalam bentuk rajangan lebih aman untuk lambung daripada sambal.
Puas menyantap menu berat, kamu bisa memilih minuman di daftar menu. Aneka jenis kopi Arabica dan Robusta tersedia dengan penyajian V60, aeropress, vietnam drip, dan syphon.
Soal harga jangan khawatir. Meski berkelas cafe, harga yang tercantum masih bisa dijangkau mahasiswa. Angkanya juga tak tipu-tipu alias sesuai dengan nilai pembayaran plus pajak. Untuk kopi Arabica dibanderol 17K, sedangkan Robusta 15K.
Menu berat seperti nasi goreng dan mie goreng atau rebus dipatok sama yakni 20K per porsi. Tak mahal bukan?
Oh ya, kedai ini baru buka pukul 11.00 WIB. Jam yang tepat untuk menjaga kalori ideal dengan makan pagi sekaligus makan siang. (*)