Bacaini.id, KEDIRI – Dinas Pendidikan Kota Kediri akan mengevaluasi kebijakan pembelajaran lima hari di sekolah. Keputusan itu dilakukan setelah mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) di gedung DPRD Kota Kediri.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Anang Kurniawan mengatakan keputusan untuk mengevaluasi pembelajaran lima hari dilakukan untuk merespon keberatan pengurus madrasah diniyah. Akibat pembelajaran lima hari tersebut, jumlah siswa madrasah diniyah berkurang drastis.
“Kami sudah komunikasi dengan FKDT yang dijembatani DPRD. Kami direkomendasikan untuk mengevaluasi kebijakan pembelajaran lima hari. Evaluasi terkait bagaimana pelaksanaannya sesuai regulasi, agar tidak mengganggu lembaga pendidikan non formal,” kata Anang di ruang Komisi C DPRD Kota Kediri, Senin, 23 Oktober 2023.
Selain itu, Dinas Pendidikan juga akan berkomunikasi lebih intens terkait permasalahan yang dirasakan FKDT. Terutama dampak berkurangnya jumlah siswa madin yang cukup signifikan. “Selama ini kami mungkin belum maksimal berkomunikasi dengan teman-teman FKDT,” imbuhnya.
baca ini DPRD Minta Pembelajaran 5 Hari Dievaluasi
Anang mengungkapkan kebijakan pembelajaran lima hari diterapkan sesuai kenginan pihak sekolah. Dengan berbagai pertimbangan, Dinas Pendidikan menyetujui dan memberlakukan kebijakan tersebut.
Anang menegaskan jika pelaksanaan di sekolah tidak ada masalah. Hanya saja dampaknya yang dirasakan pendidikan non formal belum terpikirkan.
Ketua FKDT Kota Kediri, KH. Melvin Zainul Asyiqin menyampaikan dampak penerapan kebijakan lima hari di sekolah adalah penurunan jumlah siswa hampir 40 persen.
“Dari hasil survey kami, siswa di masing-masing madin khususnya non pesantren berkurang hampir 40 persen,” kata Gus Iing, sapaan akrabnya.
baca ini Pembelajaran Lima Hari Diprotes Guru Ngaji
Menurut Gus Iing, selama ini madin di Kota Kediri memulai pembelajaran pukul 14.00 WIB. Dengan kebijakan pembelajaran lima hari, keseharian siswa lebih lama di sekolah sehingga banyak yang mengaku kelelahan dan tidak mau berangkat mengaji.
Karena itu banyak madin yang meminta kebijakan itu dikembalikan enam hari sekolah. Ia juga meminta agar pemerintah membuat kebijakan yang tidak merugikan lembaga lain.
Penulis: Novira
Editor: Hari Tri W
Comments 4