Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Tren serangan tawon jenis vespa di Tulungagung semakin meningkat. Peningkatan serangan yang membuat resah warga itu diduga disebabkan faktor iklim dan perkembangbiakan tawon vespa.
Kasi Operasional dan Pemadaman, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PMKP) Tulungagung Bambang Pidekso mengatakan, kenaikan kasus serangan diketahui dari banyaknya laporan masyarakat yang meminta bantuan evakuasi sarang tawon vespa.
“Selama tahun ini jumlah warga yang lapor untuk minta dievakuasi sarang tawon meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ujarnya.
Bambang menjelaskan, berdasarkan data tahun 2022, evakuasi sarang tawon vespa oleh petugas Dinas PMKP Tulungagung mencapai 205 kasus. Sedangkan pada 2023 laporan evakuasi sarang tawon vespa di pemukiman warga naik hingga 335 kasus.
“Pada 2023 ini angkanya sudah tinggi, padahal belum akhir tahun. Kami memprediksi akan ada kenaikan serangan tawon vespa,” tuturnya.
Berdasarkan inventarisasi kasus, kebanyakan sarang tawon vespa ditemukan di atap rumah warga. Bahkan ada kasus ditemukannya sarang tawon vespa di sound sistem warga.
“Evakuasi sarang tawon dilakukan dengan cara membakarnya. Cara ini kami nilai efektif untuk proses evakuasi sarang tawon vespa,” paparnya.
Menurut Bambang, kenaikan kasus serangan tawon vespa di Tulungagung disebabkan oleh beberapa faktor kemungkinan. Yakni, perubahan iklim dan proses kembang biak tawon vespa yang meningkat.
“Kalau soal habitat, kami kurang yakin. Tapi yang jelas perkembangan tawon vespa meningkat,” jelasnya.
Sengatan tawon vespa berbahaya, yakni bisa mengakibatkan kelumpuhan hingga meninggal dunia.
“Untungnya warga cepat melaporkan ke petugas, sehingga kami bisa segera evakuasi. Bahkan petugas kami juga pernah ada yang tumbang akibat sengatan tawon vespa,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Solichan Arif