Bacaini.id, KEDIRI – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Kediri menargetkan pemberian pelatihan kerja terhadap ribuan orang warga calon pencari kerja. Ini menjadi program Pemerintah Kabupaten Kediri untuk mendorong peningkatan SDM calon pencari kerja.
Peningkatan kualitas tenaga kerja dengan kegiatan pelatihan itu menjadi salah satu bagian program dari kebijakan Nawa Cipta Sejahtera untuk menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Kediri.
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana berharap dengan kegiatan pelatihan ini nantinya dapat meningkatkan kualitas calon tenaga kerja di Bumi Panjalu yang mumpuni dan berdaya saing.
“Apalagi tahun 2030 nanti Indonesia akan mengalami bonus demografi dimana penduduk mayoritas merupakan usia produktif,” kata Mas Dhito, Selasa, 11 April 2023.
Disisi lain, beroperasinya bandara pada 2023 ini akan memberikan multiplier effect. Bupati Kediri berharap pada tahun 2023 sampai 2030 nanti, terjadi pertumbuhan perekonomian yang eksponensial di Kabupaten Kediri.
“Tantangan ke depan ini akan semakin banyak, tidak mungkin kalau tidak dipersiapkan dari SDMnya,” ungkapnya.
Dalam menjaring warga yang menjadi peserta pelatihan, Disnaker Kabupaten Kediri selain membuka link pendaftaran juga menerima peserta dari usulan maupun permohonan yang masuk melalui satuan kerja maupun lembaga lain seperti karang taruna.
“Pelatihan keterampilan kerja kita berbasis kompetensi, dan konsen kita ke pencari kerja,” terang Kepala Disnaker Kabupaten Kediri, Ibnu Imad.
Ibnu menjelaskan, pelaksanaan pelatihan ini pihaknya menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dengan waktu pelatihan sesuai bidang pelatihan. Terdapat 21 jenis pelatihan yang akan diadakan dimana peserta dibagi dalam beberapa angkatan.
Disebutkan, pelatihan yang digelar meliputi pelatihan las, otomotif sepeda motor, tata udara dan pendinginan, desain grafis, digital marketing, konten kreator, tata boga, menjahit dan tata busana, tata rias rambut, tata rias wajah atau facial, pijat tradisional, pijat bayi dan spa.
Kemudian, pelatihan barista, teknik batik tulis, teknik ukir, teknik anyaman, produk komunal UMKM, pengelolaan dan pengemasan bawang, driver DAMRI, pelatihan untuk Karang Taruna, serta pendidikan dan pelatihan ground banding.
“Mereka yang mengikuti pelatihan dan dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat, baik sertifikat dari LPK maupun BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi),” bebernya.
Dari 21 jenis pelatihan tersebut, pada akhir Maret 2023 ini telah dimulai untuk angkatan pertama pelatihan konten kreator, digital marketing, tata rias rambut, pijat bayi dan spa dengan keseluruhan peserta 80 orang.
Lebih lanjut Ibnu menambahkan, melalui program pelatihan kompetensi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM calon tenaga kerja serta mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Kediri.
“Pelatihan diberikan sampai peserta terampil sehingga lama pelaksanaan pelatihan antara satu dengan lainnya tidak sama,” pungkasnya.(ADV)