Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Warga Kabupaten Tulungagung yang bekerja di luar kota tak bisa menikmati fasilitas balik gratis. Mereka harus mengeluarkan ongkos untuk kembali ke tempat kerja usai lebaran nanti.
Komitmen pemerintah untuk menyediakan angkutan mudik gratis tak bisa sepenuhnya dinikmati warga Tulungagung. Dari quota 25.000 pemudik, pendaftar mudik gratis tujuan Tulungagung hanya mendapat 220 kursi.
“Bus yang disiapkan untuk mudik gratis seluruh Indonesia mencapai 25 ribu penumpang. Tetapi Tulungagung hanya mendapatkan kuota 220 penumpang saja,” kata Kepala Terminal Gayatri Tulungagung, Dukut Siswantoyo kepada Bacaini.id, Selasa, 4 April 2023.
Celakanya, para pemudik itu hanya bisa menikmati fasilitas angkutan gratis saat mudik. Sedangkan untuk kembali ke tempat kerja mereka harus mengeluarkan biaya sendiri.
Menurut Dukut, ini lantaran pemudik asal Tulungagung tidak mendapatkan kuota bus gratis. Pemerintah menyediakan angkutan balik gratis dengan quota 5.000 penumpang.
Sementara itu kondisi penumpang bus di Terminal Gayatri Tulungagung hingga saat ini masih landai. Jumlah penumpang yang naik di kisaran 2.000 setiap hari. Jumlah itu meningkat menjadi 3.000 penumpang di akhir pekan.
Untuk keberangkatan armada bus antara kota dalam provinsi (AKDP) dan bus antar kota antar provinsi (AKAP) mencapai 260 bus tiap hari. Pada H-5 lebaran nanti pihaknya akan mengeluarkan izin isindentil untuk mendorong pihak PO menambah jumlah armada.
“Harapanya nanti ketika terjadi lonjakan di arus mudik dan arus balik, kebutuhan bus untuk penumpang tersedia,” paparnya.
Dukut juga memprediksi bahwa lonjakan arus mudik akan terjadi pada H-1 lebaran. Mengingat pada tahun sebelumnya jumlah keberangkatan penumpang mencapai 8.000 orang. Dan pada tahun ini diperkirakan akan mengalami kenaikan.
“Dulu ketika pandemi Covid-19 jumlah penumpang pada arus mudik mencapai 8.000 orang. Tahun ini mungkin akan melonjak dari tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: HTW
Tonton video: